Suaraonline.com – Setiap orang tua memiliki pola asuh yang berbeda-beda dalam mengasuh anaknya. Dalam istilah psikologi strict parents merujuk pada pola asuh orang tua yang memiliki pengawasan ketat pada anaknya.
Biasanya, orang tua yang memiliki pola asuh strict parents lebih menginginkan anaknya agar bisa hidup disiplin dan jauh dari pergaulan bebas.
Sebagian orang tua lebih memilih pola asuh ini karena mereka percayaca bahwa pola asuh yang ketat kepada anak akan menghasilkan karakter anak yang hebat. Padahal, tidak jarang juga pola asuh ini tidaklah tepat diterapkan kepada semua anak.
Apa itu Strict Parents?
Menurut ilmu psikologi, strict parents di definisikan sebagai orang tua yang sangat mengutamakan kedisiplinan dalam mengasuh anaknya. Namun pendekatan pola asuh ini seringkali salah.
Strict parents identik dengan orang tua yang memiliki kontrol penuh atas setiap keputusan anak sehingga anak tidak memiliki ruang kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Pola asuh ini terkadang sangat mengekang anak dan membatasi anak untuk berkembang.
Ciri-ciri Pola Asuh Strict Parents
Strich parents memiliki ciri-ciri tersendiri dalam pola asunya. Adapun ciri-cirinya dapat terlihat seperti dibawah ini:
1. Terdapat Aturan yang Ketat Bagi Anak
Anak yang diasuh oleh orang tua dengan pola ini biasanya terbiasa dengan aturan-aturan ketat yang diterapkan dirumah. Anak dipaksa untuk mengikuti aturan tersebut yang bahkan tidak dengan pertimbangan kebutuhan individual sang anak.
2. Sedikit Kurang Kasih Sayang
Orang tua yang menekan anak dengan didikan strict parents biasanya kurang mendapatkan kasih sayang karena orang tua hanya menekankan kedisiplinan pada anak tanpa mendengarkan pendapat anak.
Oleh sebab itu, tak jarang seorang anak yang memiliki orang tua strict parents lebih sedikit tertekan karena kurang kasih sayang. Anak cenderung kurang diberikan dukungan, apresiasi maupun pujian.
3. Tidak Membiarkan Anak Menentukan Pilihan
Orang tua yang strict parents lebih sering tidak membiarkan anak menentukan atas pilihan hidupnya sendiri. Anak lebih sering dipaksa untuk menuruti keinginan orang tua dan patuh terhadap semua perintahnya sehingga anak kurang merasa memiliki kebebasan.
Dampak Pola Asuh Strict Parents Bagi Anak
Pola asuh strict parents juga bisa membawa dampak negatif bagi anak. Adapun dampaknya yaitu:
1. Masalah Kesehatan Mental
Anak yang diasuh dengan pola strict parents cenderung akan mengalami stres yang berlebih karena tidak semua anak cocok dengan pola asuh yang ketat.
Tekanan yang ketat tersebut cenderun membuat anak akan mudah depresi, cemas, dan khawatir terus-menerus karena beban dan tuntutan yang harus dihadapi.
2. Kurang Mandiri
Anak dengan pola asuh ini biasanya cenderung kurang mandiri karena setiap keputusan yang diambil merupakan keputusan dari orang tua tanpa adanya pertimbangan dari anak sebelumnya. Sehingga anak tidak terbiasa membuat keputusan untuk dirinya sendiri.
3. Menjadi Anak yang Keras Kepala
Anak yang terbiasa dengan pola asuh ketat biasanya cenderung lebih keras kepala karena hasil didikan orang tua yang terlalu otoriter. Anak akan lebih menganggap bahwa keras kepala itu juga pembelajaran dari orang tua.
4. Sulit Mengekspresikan Diri
Anak yang diasuh dengan pola asuh ketat biasanya sulit mengekspresikan dirinya karena saat dirumah ia dituntut untuk menurut dan pendiam. Hal itu sangat mempengaruhi perilaku dan sifat anak sehingga sangat sulit menyampaikan pendapatnya.
Tak jarang, anak dengan pola asuh ini cenderung lebih sulit berinteraksi dengan orang-orang karena sudah terbiasa tertutup dan tidak bisa menceritakan segala hal yang ia inginkan.
5. Kurang Kreatif
Anak dengan pola asuh strict parents biasanya kurang bisa melakukan yang ia mau sehingga membuat anak menjadi kurang kreatif. Daripada ingin melakukan kreativitas, mereka lebih memilih untuk diam karena takut mengambil risiko.
Itulah tadi mengenai pengertian, ciri-ciri, dan dampak pola asuh strict parents bagi anak. Orang tua yang memiliki pola asuh ketat akan cenderung membatasi anak untuk berkembang dan berkarya karena tuntutan dan tekanan yang bisa dibilang terlalu tinggi.
Baca Juga: Tak Selalu Orang Pemalu! Berikut 6 Ciri Kepribadian Introvert yang Tertutup