Suaraonline.com – Bekerja sebagai penulis artikel online berarti terbiasa hidup berdampingan dengan deadline ketat, revisi mendadak, dan target tulisan harian yang sedikit tidak masuk akal untuk penulis konvensional.
Kondisi ini sering membuat mental mudah lelah jika tidak dikelola dengan baik. Untuk tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan emosional, penulis perlu membangun kebiasaan yang mendukung keseimbangan antara kreativitas, pekerjaan, dan kesehatan mentalnya.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Penulis Artikel Online
Salah satu cara menjaga kesehatan mental adalah dengan berkolaborasi bersama AI dalam mempermudah proses brainstorming, mencari ide baru, atau sekedar curhat.
Bantuan ini dapat mengurangi tekanan saat waktu menulis terasa mepet.
Kedua, penting untuk tidak memaksa tulisan selalu sempurna. Sifat perfeksionisme justru bisa membuat proses menulis menjadi lambat dan penuh tekanan.
Hal yang terpenting adalah menyelesaikan tulisan terlebih dahulu, baru kemudian memperbaiki bagian yang kurang. Kurangi kebiasaan menulis sambil mengedit karena hal ini membuat otak mudah mengalami kelelahan dan menurunkan fokus.
Ketiga, penulis artikel online perlu terus belajar dan berhenti menyalahkan diri sendiri.
Dunia media digital cepat berubah, sehingga wajar jika penulis terus menyesuaikan diri. Dengan terus belajar, penulis akan lebih bisa menyesuaikan flow kerja yang ada.
Keempat, istirahat cukup wajib dilakukan. Menulis dalam keadaan lelah hanya memperburuk kualitas tulisan dan kondisi emosional. Tidur teratur, istirahat kecil di sela pekerjaan, atau sekadar menjauh sejenak dari layar bisa membantu memulihkan energi.
Kelima, jangan lupa selalu memanjakan diri dengan melakukan hal bermanfaat saat waktu luang. Aktivitas sederhana seperti membaca buku, menonton film, merawat diri, atau berjalan santai dapat mengisi ulang energi mental.
Keenam, kamu bisa coba journaling yang dapat membantu mengurangi beban pikiran sehingga tidak menumpuk. Menuliskan apa yang dirasakan membuat emosi lebih terkelola dan pikiran lebih jernih.
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini, penulis artikel online dapat menghadapi deadline ketat dengan kepala lebih ringan dan hati lebih tenang. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Ghosting Digital vs Ghosting Nyata: Mana yang Lebih Menyakitkan?
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




