Suaraonline.com – Banyak orang berfikir afirmasi positif akan selalu membawa hal-hal baik, terutama di sosial media yang seringkali mengatakan pentingnya afirmasi positif untuk diri sendiri.
Namun, ada kalanya afirmasi yang berisi kata positif tidaklah baik, terutama bagi mereka yang memang dihadapkan pada sebuah permasalah yang harus dihadapi bukan dihindari apalagi berpura-pura tidak ada.
Kapan Afirmasi Positif Sebaiknya Dilakukan?
Afirmasi positif sebaiknya diucapkan saat otak berada di fase theta, ini merupakan gelombang emas otak untuk mudah menerima perkataan baik.
Contohnya saat mau terlelap dan saat masih setengah sadar baru mau bangun tidur.
Jika afirmasi positif dilakukan di waktu yang salah, maka bukan akan memberikan dampak positif melainkan akan terasa seperti sedang membohongi diri sendiri.
Dilansir dari @zerium, menjelaskan bahwa berdasarkan sains orang yang mengatakan afirmasi positif di waktu yang salah dapat memberikan dampak pemberontakan dari dalam.
Saat otak berada di fase beta dan aktif, maka afirmasi berisi kata positif yang diucapkan untuk menenangkan pikiran atau perasaan buruk hanya akan terasa seperti topeng.
Otak yang aktif malah akan memberontak dan pikiran buruk akan semakin kuat.
Pada fase ini, saat ada perasaan buruk atau kecemasan datang maka hal yang pertama harus dilakukan yaitu memvalidasi perasaan tersebut.
Dengan memvalidasi dan menganggap perasaan itu ada, ini akan membantumu untuk bisa berpikir lebih jernih tanpa filter berusaha baik-baik saja.
Jadi itulah waktu yang tepat dan kapan waktu yang tidak tepat saat mengucapkan perkataan baik untuk diri sendiri sehingga dapat memberikan dampak yang diinginkan.
Baca Juga: 4 Manfaat Stres di Tempat Kerja, Ternyata Tidak Selamanya Buruk Loh!
Penulis: Annisa Adelina Sumadillah




