Suaraonline.com– Banyak penulis artikel online yang mampu menghasilkan ratusan tulisan, tetapi tetap merasa karya mereka tidak cukup bagus.
Fenomena ini sebenarnya cukup umum terjadi di dunia kepenulisan digital, mengingat ritme dan tekanan yang cepat membuat penulis lupa menilai tulisannya secara objektif. Akibatnya, tulisan yang sebenarnya informatif justru dianggap kurang berharga oleh penulisnya sendiri.
Penyebab Penulis Artikel Online Sering Meremehkan Tulisannya Sendiri
Salah satu penyebabnya adalah karena penulis sering merasa tulisannya kurang riset yang dalam dan tidak cukup panjang.
Tuntutan kejar tayang membuat penulis artikel online harus menyelesaikan tulisan dengan cepat. Akibatnya, riset sering kali hanya dilakukan secara singkat dan terfokus pada sumber-sumber yang mudah ditemukan.
Hal ini membuat penulis merasa tulisannya tidak sepadan dengan standar ideal yang ada di kepala mereka.
Kedua, karena terlalu banyak menghasilkan tulisan dalam waktu singkat, penulis sering merasa tulisannya tidak berkesan.
Ketika setiap hari harus menulis beberapa artikel, hubungan emosional dengan tulisan mulai berkurang. Tulisan tidak lagi terasa seperti karya, tetapi lebih seperti tugas yang harus segera diselesaikan. Akhirnya, penulis sulit merasa bangga pada hasil kerjanya sendiri.
Ketiga, banyak penulis artikel online ikut terdoktrin oleh perspektif orang-orang yang menganggap menulis itu mudah. Anggapan “ah cuma ngetik doang” atau “siapa pun juga bisa nulis” secara tidak langsung mempengaruhi cara penulis melihat kualitas karyanya.
Ketika orang lain meremehkan proses menulis, penulis pun lama-lama ikut meremehkan dirinya sendiri dan merasa tulisannya tidak terlalu bernilai.
Padahal, setiap tulisan memiliki peran. Mulai dari memberi informasi, membantu pembaca memahami suatu isu, hingga menjadi referensi bagi orang lain.
Penulis artikel online perlu menyadari bahwa karya mereka tetap berarti, meski tidak selalu sempurna atau viral. Yang terpenting adalah konsistensi, niat baik, dan keberanian untuk terus menulis. Jadi, itulah alasan mengapa banyak penulis artikel online yang menganggap karyanya tidak berharga.
Baca Juga: Overthinking: Penyebab dan Cara Menghentikannya
Editor: Annisa Adelia Sumadillah




