Suaraonline.com – Banyak orang mengira menjadi penulis artikel harus memiliki latar belakang sastra atau jurusan yang relevan dengan dunia kepenulisan.
Padahal, dunia penulisan digital jauh lebih fleksibel dari itu. Di era sekarang, kemampuan menulis bisa dipelajari oleh siapa saja, termasuk mereka yang sebelumnya bekerja di bidang berbeda.
Bisakah Menjadi Penulis Artikel Tanpa Latar Pendidikan yang Relevan?
Menjadi penulis artikel tentu bisa dilakukan oleh siapapun asalkan mau terus belajar. Keterampilan menulis bukan bakat bawaan, tetapi kemampuan yang bisa diasah melalui latihan, membaca, serta memahami struktur penulisan yang baik.
Banyak orang lintas karier yang akhirnya sukses terjun ke dunia penulisan hanya karena konsisten belajar dan tidak takut memulai dari dasar.
Salah satu cara untuk mempercepat proses belajar adalah mengikuti pelatihan terkait kepenulisan.
Kamu bisa mengikuti kelas online kepenulisan, workshop, hingga kursus yang membahas teknik menulis artikel, riset, hingga SEO. Pelatihan semacam ini membantu kamu memahami standar industri media serta cara membuat tulisan yang menarik perhatian pembaca.
Selain pelatihan, kamu juga bisa ikut apply magang di media online. Bisa cari yang tidak digaji, agar peluang diterimanya lebih besar.
Proses magang memberi pengalaman langsung tentang bagaimana proses editorial bekerja, bagaimana deadline dikelola, serta bagaimana artikel harus disajikan agar sesuai kebutuhan pembaca. Pengalaman ini jauh lebih berharga daripada sekadar teori, terutama bagi pemula yang benar-benar baru dalam dunia penulisan.
Semua proses belajar dapat membuat seseorang yang tidak memiliki latar pendidikan sastra tetap memiliki peluang berkembang. Selama ada kemauan untuk belajar, memperbaiki diri, dan konsisten menulis, karir sebagai penulis artikel tetap terbuka lebar.
Menjadi penulis artikel bukan soal gelar, tetapi soal kemauan untuk berlatih dan terus mengasah kemampuan. Kamu tertarik memulai karir ini?
Baca Juga: Penulis Artikel Manusia VS Penulis AI: Siapa yang Lebih Unggul?
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




