Suaraonline.com – Penulis Novel identik dengan orang berkepribadian Introvert, yang biasanya berpikiran mendalam, sering merenung dan membutuhkan banyak ruang sendiri. Namun, bagaimana jadinya jika penulis novel seorang ekstrovert?
Orang dengan kepribadian ekstrovert, dikenal sebagai kepribadian yang ceria, suka bertemu dengan banyak orang, memiliki baterai sosial yang akan penuh jika bertemu dengan banyak orang, hal ini juga membuat mereka terkenal sebagai orang yang lebih menyukai komunikasi secara langsung ketimbang lewat tulisan.
Apa Jadinya Jika Penulis Novel Seorang Ekstrovert?
Apakah kamu punya teman yang kalau bertemu langsung bisa ngobrol tanpa henti, tapi tiba-tiba anyep saat komunikasi lewat pesan? Biasanya ini terjadi pada orang ekstrovert.
Orang ekstrovert saat bertatap muka, mereka bisa ngobrol berjam-jam, topiknya mengalir tanpa disuruh. Namun ketika berpindah ke pesan singkat, obrolan justru terasa datar, sepi, bahkan sering tidak dibalas. Ini yang kadang membuat orang berpikir, seorang ekstrovert sangat tidak mungkin menjadi penulis novel.
Lantas apa jadinya jika seorang ekstrovert menjadi penulis novel? Yuk, kita bahas…
1. Banyak Dialog Interaktif
Ekstrovert terbiasa menangkap ritme percakapan langsung. Mereka terbiasa berada dalam interaksi sosial yang luas sehingga memungkinkan mereka paham pola manusia, kapan tertawa, menyela, atau menanggapi dengan ekspresif.
Kemampuan ini membuat dialog dalam novel mereka terasa hidup, dinamis, dan natural. Salah satu penulis yang terkenal memiliki novel dengan dialog yang mengalir dan penuh humor yaitu Mark Twain. Penulis novel asal Amerika Serikat ini, diperkirakan memiliki kepribadian MBTI ENTJ.
2. Lebih Nyata dalam Menjelaskan Cara Berpikir Sosial ala Ekstrovert
Memang tidak menutup kemungkinan jika seorang introvert juga mampu menjelaskan bagaimana cara berpikir para ekstrovert. Namun, tentunya akan terasa berbeda saat kepribadian ekstrovert sendiri yang menjelaskan mengenai mereka.
Mereka akan lebih unggul menjelaskan perspektif yang bergerak ke arah luar, apa yang dilihat, dirasakan, dan dipantau saat berhubungan dengan banyak orang.
3. Novel yang Dibuat Cenderung Memiliki Banyak Karakter dan Interaksi Kompleks
Hal ini tentunya sangat berkaitan erat dengan kepribadian ekstrovert yang menyukai interaksi sosial. Saat seorang ekstrovert menulis novel, mereka akan cenderung menciptakan berbagai karakter dengan relasi yang saling bertaut. Dunia cerita terasa ramai, hidup, dan penuh dinamika.
Jadi, itulah hal yang akan terjadi jika seorang ekstrovert menjadi penulis novel. Meski tidak banyak informasi mengenai penulis berkepribadian ekstrovert, namun keberadaan mereka tentu akan selalu menjadi warna yang menarik dari literasi yang menunjukkan betapa manusia sangat unik dan beragam.
Baca Juga: Tidak Banyak Omong: Begini Cara Introvert Menyampaikan Rasa Sukanya
Penulis: Annisa Adelina Sumadillah




