SUARAONLINE.COM – Ketika berbicara tentang makanan pokok di Indonesia, nasi dan lontong adalah dua pilihan yang sering dikonsumsi. Keduanya berasal dari beras, tetapi memiliki tekstur dan cara penyajian yang berbeda. Nah, pertanyaannya, mana yang lebih besar kalorinya, nasi atau lontong? Jika kamu sedang menjalani program diet atau hanya ingin tahu kalori nasi dan lontong lebih banyak mana, yuk simak artikel ini!
Kandungan Kalori Nasi dan Lontong
Nasi dan lontong merupakan salah satu makanan pokok yang memiliki bahan dasar yaitu beras. Meskipun begitu, keduanya memiliki jumlah kalori yang berbeda dikarenakan cara memasaknya. Berikut kandungan kalori nasi dan lontong :
- Kalori dalam Nasi Putih
Nasi putih adalah makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia. Dalam 100 gram nasi putih terkandung sekitar 130-150 kalori tergantung pada jenis beras dan cara memasaknya. Semakin pulen nasi yang dimasak, semakin tinggi kadar airnya, yang dapat sedikit mempengaruhi jumlah kalorinya.
- Kalori dalam Lontong
Lontong terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam daun pisang dan direbus dalam waktu lama. Karena lontong mengalami pemadatan dan mengandung lebih banyak air dibanding nasi biasa, jumlah kalorinya lebih rendah. Dalam 100 gram lontong, hanya terdapat sekitar 80-90 kalori.
Dari perbandingan terkait kalori nasi dan lontong, bisa disimpulkan bahwa lontong memiliki kalori lebih rendah dibanding nasi putih, sehingga bisa menjadi pilihan lebih baik bagi yang ingin mengurangi asupan kalori.
Kenapa Kalori Lontong Lebih Rendah?
Dari penjelasan diatas terkait perbandingan kalori nasi dan lontong, ada beberapa alasan kenapa lontong memiliki lebih sedikit kalori dibanding nasi putih:
- Mengandung lebih banyak air
Lontong mengalami proses perebusan yang panjang, sehingga banyak menyerap air. Ini menyebabkan volume lontong lebih besar dengan jumlah beras yang sama, tetapi kandungan kalorinya lebih sedikit.
- Kepadatan lebih tinggi
Karena lebih padat, kita cenderung mengonsumsi lontong dalam jumlah lebih sedikit dibanding nasi putih dalam sekali makan.
Mana yang Lebih Cocok untuk Diet?
Jika sedang diet dan ingin mengurangi asupan kalori harian, lontong bisa menjadi pilihan lebih baik dibanding nasi putih. Dengan jumlah yang sama, lontong memberikan rasa kenyang lebih lama tetapi dengan kalori yang lebih rendah.
Namun, pemilihan makanan tidak hanya berdasarkan jumlah kalori, tetapi juga kandungan gizinya. Berikut beberapa pertimbangan:
- Nasi putih memiliki indeks glikemik lebih tinggi dibanding lontong, yang berarti bisa lebih cepat meningkatkan kadar gula darah.
- Lontong sering dikonsumsi dengan lauk bersantan, seperti lontong sayur atau opor ayam, yang bisa meningkatkan jumlah kalorinya secara signifikan.
- Nasi lebih fleksibel dikombinasikan dengan makanan sehat, seperti sayur dan lauk tanpa santan.
Jadi, jika ingin memilih lontong untuk diet, pastikan mengonsumsinya dengan lauk yang lebih sehat, seperti tahu, tempe, atau sayuran tanpa santan.
Alternatif lain yang lebih sehat daripada nasi putih adalah nasi merah. Dalam 100 gram nasi merah, terdapat sekitar 110-120 kalori, sedikit lebih rendah dari nasi putih tetapi lebih tinggi dibanding lontong. Namun, nasi merah memiliki lebih banyak serat dan nutrisi, yang baik untuk pencernaan dan membuat kenyang lebih lama.
Itu dia perbandingan kalori nasi dan lontong. Jika dibandingkan dari segi kalori nasi dan lontong, lontong lebih rendah kalorinya dibanding nasi putih. Hal ini menjadikan lontong pilihan yang lebih baik bagi yang ingin mengurangi asupan kalori. Namun, pemilihan makanan tetap harus memperhatikan keseimbangan gizi secara keseluruhan.
Baca Juga : Nafsu Makan Meningkat? Ini Cara Mengatasinya