Suaraonline.com – Banyak orang mengira bahwa penulis artikel dan content writer adalah profesi yang sama.
Keduanya memang sama-sama bekerja dengan kata, tetapi tanggung jawab, tujuan penulisan, dan pendekatan yang digunakan sebenarnya cukup berbeda.
Perbedaan Penulis Artikel dan Content Writer
Pertama, penulis artikel biasanya berfokus pada pembuatan tulisan yang informatif, mendalam, dan terstruktur.
Mereka menulis untuk menyampaikan informasi, menjelaskan fenomena, atau memberikan wawasan baru kepada pembaca.
Artikel berita, opini, sampai tulisan edukatif adalah contoh yang umum dikerjakan seorang penulis.
Tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman yang jelas dan lengkap mengenai suatu topik.
Kedua, content writer bekerja dengan tujuan yang lebih luas dan sering kali strategis.
Tulisan mereka tidak hanya untuk memberi informasi, tetapi juga untuk membangun brand, meningkatkan engagement, atau mendukung penjualan.
Konten yang mereka hasilkan bisa berupa artikel, caption media sosial, script video, landing page, hingga copy promosi. Artinya, perannya lebih dekat dengan kebutuhan marketing.
Ketiga, gaya penulisan penulis cenderung netral, padat, dan mengikuti struktur jurnalistik atau informatif.
Sementara content writer harus menyesuaikan tone dengan identitas brand, bisa formal, santai, persuasif, hingga emosional. Semua tergantung strategi komunikasi yang ingin dicapai.
Keempat, dari sisi tujuan akhir, penulis berfokus pada edukasi pembaca, sedangkan content writer lebih menekankan aksi seperti klik, beli, follow, atau engage.
Inilah alasan keduanya tidak bisa sepenuhnya disamakan meskipun sama-sama bekerja dengan tulisan.
Jadi, itulah perbedaan antara penulis artikel dan content writer. Gimana, kamu tertarik menekuni profesi yang mana?
Baca Juga: Realita Penulis Artikel: Kenapa Penulis Artikel Harus Paham Psikologi Pembaca?
Editor: Annisa Adelian Sumadillah




