Suaraonline.com – Pernahkah kalian saat selesai pergi berlibur panjang justru merasakan kehampaan dan kecewa atau sedih berlarut-larut karena ingin berlibur kembali? Padahal sudah seharusnya melakukan aktivitas rutin secara normal atau berkegiatan yang lainnya. Mungkin itu adalah salah satu tanda kalian mengalami post holiday syndrome.
Post holiday syndrome merupakan salah satu gejala yang umum terjadi kepada orang namun ia sama sekali tidak menyadari karena istilahnya masih terdengar asing. Namun gejala ini tidak sampai terlalu membahayakan. Sebab biasanya tidak berlangsung dalam waktu yang lama.
Definisi Post Holiday Syndrome
Post holiday syndrome merupakan perubahan suasana hati dan emosi seseorang yang disebabkan berlibur dalam waktu cukup lama sehingga ketika akan melakukan aktivitas kembali ada perasaan sedih dan kurang motivasi untuk bersemangat menjalani hari.
Setelah liburan yang panjang dan menyenangkan, terkadang membuat seseorang sulit untuk move on karena momennya yang indah dan bermakna. Inilah yang membuat seseorang memiliki gejala post holiday syndrome mood nya kurang baik ketika pulang berlibur.
Gejala Post Holiday Syndrome
Berikut ini adalah beberapa gejala yang diakibatkan post holiday syndrome:
1. Sulit Fokus Pada Pekerjaan
Setelah berlibur panjang, ketika akan melakukan aktivitas kembali biasanya orang cenderung sulit untuk fokus pada pekerjaannya. Hal tersebut disebabkan seseorang kembali ke mode bekerja dan tidak lagi untuk menghabiskan waktu dengan bermain.
2. Sering Merasa Lelah
Ketika selesai melakukan liburan yang panjang biasanya seseorang lebih mudah lelah atas aktivitasnya sehingga seringkali terdiktrasi, sering melamun, atau bahkan membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan pekerjaan.
Memang liburan panjang itu terasa menyenangkan, tetapi juga bisa berdampak mudah kelelahan karena sering begadang atau juga bisa terkena jet lag.
3. Perubahan Mood
Biasanya setelah liburan seseorang akan lebih gampang mengalami perubahan mood seperti mudah marah atau kesal karena pekerjaan. Hal tersebut dipicu kelelahan dan juga emosi yang sedang tidak stabil.
4. Gangguan Tidur
Ketika pulang dari liburan seseorang biasanya akan mengalami gangguan tidur. Mereka dituntut untuk kembali bangun pagi dan beraktivitas normal seperti biasanya yang dimana akan membuat seseorang menjadi lebih mudah mengantuk.
Cara Mengatasi Post Holiday Syndrome
Berikut ini adalah cara mengatasi post holiday syndrome:
1. Atur Pola Tidur dengan Baik
Cobalah atur pola tidur dengan baik seperti kurangi begadang atau scroll sosial media sampai larut malam. Gunakan alarm supaya jadwal bangun dan tidur lebih tertata sehingga tidak sering kesiangan.
2. Buat Journaling
Cobalah untuk membuat journaling atau jadwal harian berupa to do list aktivitas yang ingin dilakukan sehingga lebih tertata. Journaling akan membantu kita menentukan aktivitas prioritas dan jadwal-jadwal lain yang terlewat.
3. Mulai Bersosialisasi
Ketika seseorang mengalami post holiday syndrome seringkali menutup dirinya karena kelelahan. Istirahat sejenak diperbolehkan, tetapi jangan sampai menutup diri dan tidak keluar sama sekali dari rumah.
Dengan melakukan sosialisasi akan membantu mengembalikan mood karena dapat bertukar cerita dengan orang lain sehingga tidak merasa bosan.
4. Melakukan Perawatan Diri
Jangan lupa untuk melakukan perawatan diri seperti spa, creambath, atau hal-hal lain yang membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks. Dengan melakukan perawatan diri, akan membantu kita lebih berenergi untuk melakukan aktivitas.
5. Kelola Keuangan dengan Baik
Terkadang seseorang lupa mengatur keuangan ketika akan pergi berlibur sehingga seringkali menghabiskan uang secara besar-besaran dalam satu waktu tanpa membuat budgeting.
Cobalah atur keuangan dengan baik sehingga bisa merencanakan liburan di waktu yang akan datang.
Itulah tadi mengenai definisi, gejala, dan cara mengatasi post holiday syndrome. Post holiday syndrome adalah hal yang wajar terutama dialami seseorang ketika pulang berlibur. Jangan lupa untuk mengatur jadwal dengan baik, istirahat dengan teratur, dan tetap terhubung dengan orang-orang yang disayang.
Baca Juga: Mengenal Sistem Patriarki Pada Laki-laki dan 5 Dampaknya!
Penulis: Suci Wulandari




