Suara Online, Semarang – Insiden bus yang kembali menabrak media jalan di seberang Nasmoco Kaligawe pada Selasa, 3 Desember 2025, kembali memunculkan pertanyaan terkait efektivitas desain infrastruktur di kawasan tersebut. Unggahan Info Genuk yang muncul 22 jam lalu menunjukkan bahwa titik kecelakaan masih sama dengan insiden-insiden sebelumnya.
Media jalan di lokasi itu sebelumnya telah beberapa kali dibenahi. Namun perbaikan tidak bertahan lama dan struktur kembali rusak akibat berulangnya kendaraan besar yang menabrak. Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa persoalan bukan hanya pada faktor pengemudi, tetapi juga pada desain jalur yang tidak sesuai dengan karakter lalu lintas Kaligawe.
Sebagai jalur utama yang dilalui kendaraan logistik berukuran besar, Kaligawe membutuhkan infrastruktur pembatas jalan yang tidak hanya kokoh, tetapi juga mempertimbangkan pola kecepatan kendaraan, visibilitas, dan tata kelola arus yang padat. Media jalan yang awalnya dirancang sebagai pemisah jalur dan pengaman kini justru sering menjadi titik tumbukan.
Beberapa pengamat lalu lintas menilai bahwa jika media jalan terus rusak dan berulang kali menjadi lokasi insiden, evaluasi total terhadap desain serta fungsinya perlu dilakukan. Dalam kondisi tertentu, opsi pembongkaran atau penggantian desain bisa menjadi pertimbangan untuk mengurangi potensi kecelakaan yang terus terjadi.
Serangkaian kecelakaan di titik ini menunjukkan bahwa penanganan infrastruktur yang tidak tuntas dapat menimbulkan risiko berkelanjutan. Dengan tingginya intensitas kendaraan besar yang melintas, kawasan Kaligawe membutuhkan solusi menyeluruh demi meningkatkan keselamatan pengguna jalan.




