SUARAONLINE.COM – Cuka apel belakangan ini makin populer, terutama di kalangan masyarakat yang sedang mengusahakan hidup sehat dan penggemar pengobatan alami. Mulai dari manfaat untuk menurunkan berat badan, mengatasi jerawat, hingga membersihkan racun dalam tubuh, semuanya sering dikaitkan dengan si asam berwarna kuning keruh ini. Tapi, tunggu dulu! Tidak semua yang kita dengar tentang hal tersebut benar adanya. Banyak klaim tentang cuka satu ini yang sebenarnya tidak terbukti secara ilmiah, bahkan bisa berbahaya jika dipercaya mentah-mentah. Nah, dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 mitos cuka apel yang banyak dipercaya masyarakat.
3 Mitos Tentang Cuka Apel
Berikut ini 3 mitos tentang cuka apel yang paling sering dipercaya, diantaranya:
- Bisa Menurunkan Berat Badan Secara Instan
Banyak orang percaya bahwa minum cuka apel setiap hari bisa membuat cepat kurus, bahkan tanpa perlu olahraga atau diet ketat. Sayangnya, ini cuma mitos yang terlalu dibesar-besarkan. Faktanya, beberapa penelitian kecil memang menunjukkan bahwa cuka ini dapat sedikit membantu menekan nafsu makan atau memperlambat pengosongan lambung, yang artinya kamu bisa merasa kenyang lebih lama. Tapi efeknya sangat kecil dan tidak cukup signifikan untuk menurunkan berat badan secara drastis. Lagipula, jika kita tetap makan berlebihan dan tidak bergerak, minum cuka apel pun tidak akan banyak membantu.
- Bisa Menyembuhkan Diabetes Secara Alami
Banyak orang percaya bahwa cuka apel bisa secara alami mengobati diabetes dan menggantikan obat medis. Faktanya, cuka ini memang dapat membantu menurunkan kadar gula darah sementara, terutama setelah makan. Tapi ini bukan berarti bisa menyembuhkan diabetes. Jika digunakan tanpa pengawasan dokter, justru bisa membahayakan, terutama bagi penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat penurun gula darah.
- Bisa Menurunkan Kolesterol
Banyak yang percaya bahwa rutin minum cuka apel bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), tanpa harus olahraga atau jaga pola makan. Faktanya, memang ada beberapa penelitian kecil pada hewan dan studi terbatas pada manusia yang menunjukkan bahwa cuka apel dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total. Tapi, bukti ilmiahnya masih sangat minim dan belum cukup kuat untuk dijadikan pengobatan utama. Cuka apel bukanlah pengganti statin atau obat kolesterol yang diresepkan dokter. Tanpa disertai pola makan sehat, olahraga teratur, dan gaya hidup aktif, manfaatnya sangat terbatas. Penggunaan berlebihan justru bisa mengganggu kadar elektrolit dan membuat asam lambung naik, yang tentunya tidak baik untuk jantung maupun sistem pencernaan.
Dari penjelasan diatas, beberapa mitos tersebut sudah sangat banyak dipercaya oleh masyarakat luas. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan apabila cara mengonsumsinya salah, malah akan berakibat fatal bagi tubuh. Maka dari itu, jangan percaya begitu saja pada mitos-mitos yang beredar. Apa pun yang menyangkut kesehatan sebaiknya dilandasi informasi yang benar dan tidak asal ikut tren.
Baca Juga : Ini Ciri-Ciri Kulit Iritasi Akibat Produk Skincare, Wajib Waspada!