SUARAONLINE.COM – Menjadi ibu baru adalah momen yang membahagiakan, tetapi juga penuh tantangan. Banyak yang tidak menyangka bahwa setelah melahirkan, muncul perasaan cemas, mudah menangis, dan kelelahan emosional. Kondisi ini dikenal sebagai baby blues. Sayangnya, banyak ibu baru yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalaminya karena gejalanya sering dianggap wajar atau remeh. Padahal, mengenali tanda-tanda baby blues sejak awal sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih serius terhadap kesehatan mental. Simak artikel berikut untukk memahami tanda baby blues yang sering diabaikan oleh ibu baru.
7 Tanda Baby Blues
Dikutip dari laman Alodokter, berikut ini adalah 7 tanda baby blues yang sering diabaikan oleh ibu baru, lengkap dengan penjelasan dan tips sederhana untuk mengatasinya:
- Mudah Menangis Tanpa Alasan Jelas
Salah satu tanda paling umum dari baby blues adalah mudah menangis, bahkan tanpa penyebab yang jelas. Bisa jadi kamu tiba-tiba menangis saat menyusui, mendengar bayi menangis, atau saat merasa tidak mampu menjadi ibu yang baik. Emosi terasa sangat sensitif. Tips untuk mengatasinya adalah dengan jangan merasa bersalah karena menangis. Biarkan emosi itu keluar, dan cari waktu untuk berbicara dengan pasangan atau orang terdekat.
- Perasaan Cemas dan Gelisah Berlebihan
Perasaan cemas memang wajar dimiliki oleh ibu baru, tapi jika kecemasan itu berlebihan seperti merasa panik saat bayi sedikit rewel atau terus menerus khawatir bayi tidak tumbuh normal maka itu bisa jadi gejala baby blues. Atasi hal tersebut dengan melatih pernapasan dalam atau teknik relaksasi saat merasa cemas. Jangan ragu meminta bantuan profesional jika kecemasan mulai mengganggu aktivitas.
- Merasa Sangat Lelah Tapi Sulit Tidur
Baby blues sering membuat ibu mengalami kelelahan emosional yang berat. Walau fisik sangat lelah, banyak ibu baru merasa sulit tidur atau beristirahat, bahkan saat bayi sedang tidur. Coba tidur saat bayi tidur, meski hanya 15-30 menit. Minta bantuan pasangan atau keluarga agar kamu bisa benar-benar beristirahat.
- Mood Mudah Berubah-Ubah
Perubahan suasana hati secara drastis adalah gejala yang umum. Dalam satu jam kamu bisa merasa bahagia, lalu tiba-tiba merasa sedih, marah, atau kecewa. Perubahan hormon pasca melahirkan bisa memicu hal ini. Agar hal tersebut tidak beralur maka buat catatan perubahan mood setiap hari. Jika berlangsung lebih dari dua minggu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau dokter.
- Kehilangan Nafsu Makan
Perubahan selera makan atau bahkan tidak ingin makan sama sekali bisa menjadi gejala baby blues. Kondisi ini sering diabaikan karena ibu sibuk mengurus bayi hingga lupa merawat diri sendiri. Usahakan makan makanan bergizi dalam porsi kecil tapi sering. Makan cukup penting untuk energi dan pemulihan tubuh.
- Sulit Konsentrasi dan Membuat Keputusan Sederhana
Baby blues juga dapat memengaruhi fungsi kognitif. Ibu mungkin merasa bingung, mudah lupa, atau tidak bisa membuat keputusan sederhana, seperti memilih pakaian bayi atau menentukan waktu menyusui. Buat catatan harian atau checklist untuk mengurangi beban pikiran dan bantu mengingat tugas-tugas harian.
- Muncul Perasaan Tidak Sayang dengan Bayi
Meskipun terdengar berat, banyak ibu yang mengalami baby blues merasa belum terhubung secara emosional dengan bayinya. Ada perasaan asing, datar, atau bahkan tidak peduli yang kemudian membuat ibu merasa bersalah. Namun, perlu diingat bahwa perasaan ini bukan berarti kamu ibu yang buruk. Kedekatan emosional bisa tumbuh seiring waktu. Beri dirimu ruang untuk beradaptasi.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Baby blues biasanya berlangsung hingga 2 minggu setelah melahirkan. Namun, jika gejala yang kamu alami berlanjut lebih dari dua minggu, atau malah semakin parah, bisa jadi kamu mengalami depresi pasca melahirkan yang membutuhkan penanganan medis. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau dokter. Merawat kesehatan mental sama pentingnya dengan merawat kesehatan fisik ibu dan bayi.
Dari penjelasan diatas, baby blues bukan hal yang memalukan dan tidak berarti kamu ibu yang buruk. Ini adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak ibu baru akibat perubahan hormon, kelelahan, dan tekanan emosional setelah melahirkan. Dengan mengenali tanda-tandanya lebih awal, kamu bisa mencari dukungan dan bantuan yang dibutuhkan.
Baca Juga: 7 Cara Meredakan Nyeri Haid Tanpa Obat