Suaraonline.com – Dalam dunia penulisan digital yang kompetitif, penulis artikel serba bisa semua topik sering dianggap sebagai aset berharga.
Mereka bisa menulis apa saja, mulai dari lifestyle sampai isu kesehatan, dari teknologi sampai psikologi. Fleksibilitas ini membuat mereka tampak lebih unggul dibanding penulis yang fokus di satu bidang saja.
Tapi, meski terlihat ideal, menjadi penulis yang bisa menulis semua topik tetap memiliki dua sisi yang tak bisa diabaikan.
Keuntungan dan Konsekuensi Penulis Artikel Bisa Semua Topik
Sebagai penulis artikel, kemampuan menulis berbagai topik memberikan beberapa keuntungan yang jelas terasa. Pertama, menambah wawasan baru karena setiap topik memaksa penulis untuk belajar hal yang sebelumnya tidak diketahui.
Kedua, peluang kerja menjadi lebih banyak karena penulis tidak terikat pada satu bidang tertentu, sehingga tidak mudah stuck pada satu kemampuan saja.
Semakin luas cakupan topik yang dikuasai, semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan proyek atau pekerjaan menulis dari berbagai platform digital.
Namun, konsekuensinya juga cukup signifikan. Penulis membutuhkan riset lebih lama, karena sebelum menulis, ia harus benar-benar memahami topiknya agar tidak menghasilkan informasi keliru.
Selain itu, hasil tulisan berpotensi menjadi tidak cukup dalam, terutama jika dikejar target kuantitas. Akhirnya, kualitas bisa tergerus karena waktu dan fokus terbagi ke banyak bidang.
Jadi, inilah dilema terbesar penulis serba bisa: fleksibilitas menjadi keunggulan, tetapi kedalaman sering kali menjadi pengorbanan.
Baca juga: Apa Iya Stres Menjadi Sebab Jerawat? Ini Dia Jawabannya!
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




