Suaraonline.com – Ternyata, verbal atau bentuk ucapan dari seseorang bisa termasuk kekerasan. Jadi, tak hanya kekerasan fisik namun juga ada yang verbal.
Jenis kekerasan verbal ini pun sangat beragam dan perlu diwaspadai. Jangan sampai kita melakukan hal tersebut kepada orang lain, yang sudah termasuk ke ranah kekerasan.
Walaupun bentuknya hanyalah sebuah ucapan, namun kekerasan verbal dampaknya sangatlah serius jika terus dilakukan. Berikut ada sebelas jenis kekerasan verbal yang harus diketahui:
Jenis Kekerasan Verbal
1. Merendahkan
Merendahkan seseorang di era saat ini kerap dijadikan hanya candaan semata. Padahal itu termasuk sarkastik yang bertujuan untuk menyepelekan serta merendahkan orang lain, ini adalah wujud dari verbal abuse.
2. Blaming atau Menyalahkan
Menyalahkan seakan-akan seseorang yang menyalahkan adalah yang paling benar, dan membuat pelaku yang ditunjuk merasa bersalah. Sikap ini membuat korban yakin jika dirinya bertanggung jawab atas sikap agresif atau merekalah yang menimbulkan kekerasan lisan pada diri mereka sendiri.
3. Penghinaan
Sikap menghina juga salah satu ke dalam kekerasan verbal. Yang mana, banyak orang yang menormalisasikan sikap dihina ini dengan menunjukkan pembelaan diri.
Jika diri kita dihina di depan umum oleh teman, sahabat, pasangan, atau bahkan keluarga ini akan sangat menyakitkan. Apalagi jika mereka melakukannya dengan biasa tanpa merasa bersalah.
4. Menghakimi
Menghakimi orang lain maupun pada diri sendiri juga termasuk ke dalam kekerasan verbal. Hal ini akan membuat pelaku atau korban merasakan hal tidak mengenakkan.
5. Manipulasi
Memakai kata-kata ucapan untuk memalsukan serta mengatur orang lain. Manipulasi ini sikap yang termasuk ke dalam kekerasan verbal. Dimana dengan memanipulasi seseorang, maka akan mudah mempengaruhi dan mengendalikan seseorang.
6. Ejekan
Umumnya, orang yang suka melecehkan dengan cara lisan akan menghasilkan orang lain untuk menjadi target candaan mereka. Dikala orang tersebut dan yang lain merasa senang akan hal tersebut, namun korban yang diejek belum tentu bisa menerimanya.
Orang yang senang melecehkan dengan cara lisan, umumnya memilih candaan yang sebagai opsi untuk mengejek seseorang. Hal itu menurutnya akan sangat menyenangkan dan memuaskan.
7. Memanggil Nama dengan Penghinaan
Ketika seseorang memanggil julukan dengan celaan, itu dapat jadi wujud kekerasan verbal. Sekalipun julukan itu diucapkan dengan suara yang adil atau tidak dengan lantang, ini tidak menutup kenyataan bahwa hal tersebut adalah pelecehan.
Memanggil nama atau julukan orang dengan agresif, bahasa yang menghina, ataupun hinaan yang mencoreng harga diri, itu semua termasuk ke verbal abuse. Oleh karenanya, hal ini bisa lebih diperhatikan dan dijaga.
8. Ancaman
Mengancam dengan mengendalikan serta memalsukan sasaran supaya taat itu merupakan sebuah kekerasan verbal. Berbagai macam ancaman bisa dilakukan, dari mulai yang ringan hingga berat. Hal ini akan sangat mengganggu orang lain sebagai korban.
9. Kritik yang Tidak Membangun
Kritik yang dilontarkan tidak membangun namun sengaja untuk menyakiti, itu disebut kekerasan verbal. Mengaitkan pendapat agresif serta selalu tertuju untuk membuat seseorang merasa kurang baik pada diri mereka sendiri adalah perbuatan yang hina.
Isi dari kritik ini yang bisa membuat seseorang sakit hati. Apalagi jika dilakukannya tidak mengenal tempat dan keadaan.
10. Gaslighting
Jenis kekerasan verbal ini rentan dan sentimental, yang berbahaya serta seringkali bersifat terselubung, dimana pelaku membuat korban mempersoalkan penilaian serta realitas mereka.
11. Withholding
Jenis kekerasan verbal berupa withholding ini merupakan sikap tidak ingin mencermati korban atau berbohong tidak memahami apa yang dikatakan. Tipe verbal abuse ini termasuk seseorang yang menentang untuk memberikan kepedulian ataupun cinta kasih, berdialog, melihat korban. Seperti, mengabaikan, menahan, dan silent treatment.
Itulah beberapa jenis kekerasan verbal yang perlu diketahui. Hal ini harus lebih diperhatikan agar kedepannya tidak melakukan hal serupa kepada orang lain, atau tidak menerima perlakuan tersebut dari yang lainnya.