Sudah bukan rahasia lagi: setiap tahun ajaran baru, para operator sekolah di seluruh Indonesia dicekam perasaan waswas. Bukan soal siswa baru atau BOS belum cair, tapi… . Tahun 2025/2026 ini, rumor soal Dapodik versi 2026 sudah ramai terdengar sejak Juni lalu. Bahkan sebelum liburan sekolah habis, para operator sudah mulai bertanya-tanya: “Apa lagi nih yang baru? Apa lagi yang dikunci? Apa lagi yang diubah mendadak?”
Rumor tentang Dapodik 2026 bahkan sempat memunculkan spekulasi liar di kalangan komunitas pendidikan digital: katanya akan ganti platform, katanya terintegrasi dengan kurikulum deep learning, katanya akan otomatis sinkron. Tapi kenyataannya? Tidak seindah yang dibayangkan.
Dapodik Dulu: Fitur-Fitur Dasar yang Jadi Andalan (dan Masalah)
Sejak awal, Dapodik (Data Pokok Pendidikan) hadir sebagai tulang punggung administrasi pendidikan nasional. Aplikasi ini bertugas mengumpulkan data penting dari satuan pendidikan—dari peserta didik, guru, rombel, sampai sarana dan prasarana.
Fitur dasar Dapodik biasanya meliputi:
- Input data peserta didik (identitas, alamat, NIK, NISN, status sosial)
- Data PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
- Informasi rombongan belajar (Rombel), jadwal, dan mata pelajaran
- Nilai rapor dan data kelulusan
- Fasilitas sinkronisasi data ke server pusat
- Integrasi dengan sistem BOS dan bantuan pemerintah
Namun seiring berjalannya waktu, Dapodik justru kerap dianggap beban tambahan. Banyak operator mengeluh soal:
- Sinkronisasi yang sering gagal
- Validasi data yang ketat dan rumit
- UI/UX yang ketinggalan zaman
- Minimnya dokumentasi
- Error saat upload, khususnya saat server sedang sibuk
Lalu datanglah Dapodik 2026… dengan segudang pembaruan, dan segudang potensi masalah baru.
Dapodik 2026: Fitur Tambahan atau Fitur Tambahan Masalah?
Dalam surat resminya, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah merilis bahwa Dapodik versi 2026 sudah bisa diunduh dan digunakan untuk semester Gasal tahun ajaran 2025/2026. Versi ini hadir sebagai installer baru—artinya pengguna wajib uninstall versi sebelumnya.
Nah, apa saja yang berubah di versi ini? Berikut beberapa fitur “baru”:
[Pembaruan]
- Validasi usia maksimal peserta didik baru (SMP dan SMA)
- Validasi disabilitas
- Validasi GTK tanpa jabatan
- Validasi tugas tambahan berbasis Permendikdasmen No. 11/2025
- Validasi kurikulum SMK
- Validasi PAUD Holistik Integratif (8 indikator)
- Referensi Orang Asli Papua
- Penambahan informasi daya tampung di menu beranda
[Penonaktifan dan Penguncian]
- Menu jadwal dimatikan
- Tombol hapus peserta didik dinonaktifkan
- Tracer study di jenjang SMK dimatikan
- Jumlah rombel tingkat 8 dan 11 dikunci berdasarkan daya tampung tahun sebelumnya
- Penutupan menu rombel daring untuk jenjang kesetaraan
[Perbaikan]
- Input nilai untuk peserta mutasi
- Validasi NIK ayah
- Isian iuran sekolah swasta
- Data rinci PAUD disesuaikan menjadi data periodik per semester
Kesan awal: memang banyak pembaruan teknis. Tapi apakah semuanya menjawab kebutuhan lapangan? Atau justru menambah daftar keluhan?
Kenapa Harus Download Dapodik Sekarang?
Menurut Permendikdasmen No. 8 Tahun 2025 tentang Juknis BOS, seluruh satuan pendidikan wajib mengisi dan memperbarui data Dapodik sesuai kondisi riil paling lambat 31 Agustus 2025. Terlambat? Konsekuensinya bisa fatal:
- Dana BOS terhambat
- Status sekolah tidak valid di sistem nasional
- Program bantuan (PKH, PIP, tunjangan guru) tidak cair
- Penilaian akreditasi bisa terganggu
Dengan kata lain: tidak ada pilihan. Mau tidak mau, suka tidak suka, satuan pendidikan harus segera download, install, registrasi, dan sinkronisasi.
Cara Download dan Install Dapodik 2026
Meski langkah instalasi terbilang standar, tak sedikit operator yang masih kebingungan—terutama yang bekerja di daerah dengan sinyal internet lemah. Berikut panduan ringkasnya:
- Kunjungi: https://dapo.kemendikdasmen.go.id/unduhan
- Unduh file installer Dapodik versi 2026
- Uninstall versi sebelumnya
- Install Dapodik 2026
- Refresh browser (Ctrl+F5)
- Registrasi akun sekolah
- Login dengan username dan password
- Pilih semester 2025/2026
- Klik Masuk dan pastikan tampilan versi 2026 muncul
- Input data dan lakukan sinkronisasi
Sederhana di kertas, rumit di lapangan—terutama ketika error 500 muncul saat sinkron, atau validasi gagal karena perbedaan data induk.
Keluhan dari Pengguna Dapodik Terbaru: “Kami Cuma Operator, Bukan Programmer”
Di forum-forum dan grup WA para operator sekolah, keluhan soal Dapodik 2026 mulai ramai:
“Kenapa tombol hapus siswa dinonaktifkan? Anak pindah sekolah aja gak bisa dihapus.”
— Operator SMP Negeri di Cirebon
“Validasi kurikulum SMK malah bikin bingung. Kadang gak sesuai kenyataan.”
— Guru SMK, Padang
“Sinkronisasi stuck terus. Server pusat down tiap sore.”
— Admin SD Swasta, Jakarta Timur
“Kami bukan teknisi, tapi kok disuruh uninstall-install tiap tahun?”
— Kepala TU SMA, Kalimantan Barat
Keluhan ini seolah menegaskan satu hal: pembaruan sistem belum tentu memperbarui efisiensi. Bahkan bisa jadi justru menambah frustrasi para pelaksana di lapangan.
Kekurangan Dapodik 2026 yang Tak Terelakkan
Meskipun niatnya baik, Dapodik 2026 bukan tanpa celah. Beberapa kekurangan utama yang dikeluhkan pengguna:
- Terlalu Banyak Validasi
- Hal ini menghambat input data ketika kondisi riil tidak sesuai aturan pusat.
- Hal ini menghambat input data ketika kondisi riil tidak sesuai aturan pusat.
- Ketergantungan Internet dan Server
- Jika server pusat sibuk, sinkronisasi gagal total.
- Jika server pusat sibuk, sinkronisasi gagal total.
- Perubahan yang Tidak Diinformasikan Secara Luas
- Banyak operator baru tahu ada versi baru setelah lihat postingan di media sosial.
- Banyak operator baru tahu ada versi baru setelah lihat postingan di media sosial.
- Tidak Ada Simulasi atau Pelatihan Teknis
- Padahal fitur baru cukup kompleks (terutama di SMK dan PAUD)
- Padahal fitur baru cukup kompleks (terutama di SMK dan PAUD)
- Minim Dukungan Teknis
- Pusat bantuan lambat merespons atau tidak menjangkau semua wilayah.
- Pusat bantuan lambat merespons atau tidak menjangkau semua wilayah.
Download dan Kerjakan Dapodik Sekarang, atau Siap-Siap Masalah!
Seiring tenggat waktu 31 Agustus semakin dekat, satu pesan harus digaungkan ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia:
“Download, kerjakan, dan sinkronkan Dapodik 2026 sekarang.”
Terlambat bisa berakibat buruk, bukan hanya secara administratif, tapi juga secara finansial bagi lembaga pendidikan. Walau aplikasi ini kerap jadi bahan lelucon atau sumpah serapah operator sekolah, faktanya Dapodik tetap jadi satu-satunya jalur resmi bagi negara untuk melihat kondisi pendidikan di lapangan.
Mungkin sudah saatnya pemerintah benar-benar mendengarkan suara para pelaksana teknis. Karena sehebat apapun aplikasinya, kalau yang mengisi data kewalahan, maka data itu tetap tidak valid. Dan seperti biasa, yang disalahkan nanti tetap… operator sekolah.
cek postingan berikut untuk lihat informasi tentang kurikulum 2025/2026, Deep Learning!, Kurikulum Baru 2025/2026?