SUARAONLINE.COM – Generasi muda merupakan generasi yang menciptakan tren-tren terbaru. Tren muncul yang diduga relate sama kehidupan generasi muda kali ini. Tren ini dinamakan dengan fenomena doom spending yang diduga sebagai penyebab kemiskinan generasi muda.
Fenomena doom spending memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan generasi muda ini. Fenomena ini menyebabkan seseorang miskin apabila tidak dikontrol dengan sebaik mungkin.
Generasi muda sekarang yang gampang tergiur akan barang-barang mewah nan lucu membuat mereka ingin segera membelinya, dengan dalih sebagai self reward. Hal itu jika dilakukan secara terus menerus akan berdampak terhadap perekonomian jangka panjang.
Apa Itu Doom Spending?
Doom spending adalah suatu aktivitas seseorang mengeluarkan uang secara impulsif dengan tujuan menenangkan diri dari stress yang menerpa terhadap kondisi ekonomi yang kurang stabil dan masa depannya.
Fenomena doom spending ini berbeda dengan “Retail Therapy” yang penyebabnya dipicu oleh faktor internal seperti cinta, karir, dan lain sebagainya. Namun, untuk fenomena doom spending ini disebabkan oleh faktor eksternal.
Faktor eksternal tersebut disebabkan karena mendapatkan informasi dari luar. Bisa saja terjadi karena ketidakstabilan ekonomi global atau perbedaan kekayaan antara masyarakat umum dengan kelas super kaya.
Dilansir dari CNBC Make it, dosen senior di King’s Business School bernama Ylva Baeckstrom mengatakan jika fenomena doom spending ini mengakibatkan dampak buruk bahkan sampai fatal untuk kesehatan finansial seseorang.
Fenomena ini juga terjadi akibat kemudahan akses media sosial saat ini. Hal itu mengacu terhadap adanya berita-berita negatif yang masuk, seperti berita tentang krisis ekonomi, perang, hingga isu lingkungan yang dapat memperburuk fenomena ini.
Ponsel pintar yang memberikan fitur-fitur pembayaran dengan akses mudah seperti adanya pay later (BNPL), buy now, dan lain-lain yang turut mendorong perilaku belanja impulsif.
Hal itu merupakan praktik berbahaya untuk kalangan muda, karena dapat mendorong kebiasaan mereka dalam berbelanja yang buruk demi mengabulkan keinginannya untuk menghindari stress.
Kenapa Bisa Menyebabkan Kemiskinan Generasi Muda?
Fenomena doom spending ini dapat mengakibatkan generasi muda miskin. Hal ini sesuai dengan pendapat dari senior keuangan di King’s Business School, Ylva Baeckstrom yang mengatakan bahwa fenomena doom spending diperkirakan dapat membuat Generasi Z atau Milenial menjadi lebih miskin dari generasi sebelumnya.
Selain itu, dari survey yang dilakukan oleh CNBC dan survey monkey yang mengadakan survey keuangan internasional. Dari survey menunjukkan hanya 36,5 persen orang dewasa yang merasa lebih baik dari segi finansial dibanding dengan orang tua mereka. Sedangkan untuk 42,8 persen lainnya merasa jika situasi keuangan mereka lebih buruk.
96 persen orang Amerika mengalami kekhawatiran tentang kondisi ekonomi mereka. Namun lebih dari seperempat dari mereka hanya menghabiskan uang untuk mengatasi stress yang dialami.
Bahkan mereka menerapkan pola pikir “You Only Live Once” atau “YOLO” yang berarti hidup hanya sekali, padahal kondisi ekonomi mereka masih belum stabil.
Dengan penerapan pola pikir tersebut, menyebabkan generasi muda cenderung boros. Konten-konten dari media sosial yang menampilkan kemewahan dan kesuksesan, membuat generasi muda membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.
Sehingga memberikan dorongan para generasi muda untuk mengeluarkan uang lebih dari kemampuannya, hanya demi mendapatkan validasi dari khalayak umum.
Kondisi tersebut membuat mereka lebih mementingkan mengikuti keinginan untuk membelanjakan uang daripada menabung. Bahkan bisa lebih parah lagi, ketika mereka sampai melakukan pinjol demi mengikuti keinginannya. Padahal hal tersebut dapat menyebabkan sejumlah efek negatif untuk jangka panjangnya.
Tips Menghindari Fenomena Doom Spending
Dari beberapa penjelasan tentang fenomena doom spending sebelumnya, hal itu menyebabkan dampak negatif terhadap generasi muda saat ini. Untuk itu perlunya melakukan berbagai cara guna mencegah dari kebiasaan doom spending ini. Berikut tips yang bisa dilakukan untuk generasi muda diantaranya:
1. Melakukan penyusunan anggaran pemasukan dan pengeluaran yang tertib dan terencana
2. Membedakan dana darurat dan uang untuk berbelanja
3. Menetapkan tujuan keuangan dengan jelas dan tertata
4. Belajar hidup sendiri tanpa membandingkan diri sendiri dengan kehidupan orang lain
5. Memahami antara perbedaan, kebutuhan dan keinginan
6. Membatasi dalam menggunakan media sosial serta aplikasi belanja online
7. Prioritaskan menabung untuk masa depan
8. Tetapkan seperti adanya tujuan yang ingin dicapai, seperti mewujudkan impian membeli rumah, membangun bisnis, tabungan untuk pensiun, dan lain sebagainya.
Dalam melakukan pembayaran upayakan untuk memakai uang tunai. Pembayaran nontunai membuat pengeluaran semakin tidak terkontrol karena kemudahan dalam bertransaksi.
Itulah penjelasan mengenai fenomena doom spending. Fenomena spending ini perlu untuk dicegah, karena menyebabkan dampak buruk dari segi finansial seseorang. Mari cegah mulai sekarang sebelum kemiskinan menggerogoti Anda. Semoga bermanfaat.