SUARAONLINE.COM – Keberagaman Indonesia yang menciptakan berbagai macam pohon pada iklim tropis di Indonesia. Keunikan rasa buah matoa kini hangat diperdebatkan di tengah khalayak.
Beberapa beranggapan bahwa matoa ini perpaduan rasa rambutan dan kelengkeng, namun ada juga yang beranggapan bahwa matoa adalah perpaduan rasa kelapa dan mangga. Hal ini menciptakan rasa penasaran bagi beberapa orang.
Buah lokal di Indonesia tidak lebih populer dibanding buah impor, padahal banyak juga keunikan dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Untuk tahu karakteristik serta keunikan rasa buah matoa, yuk simak artikel di bawah dengan seksama!
Serba-Serbi Karakteristik Buah Matoa
Pometia Pinnata merupakan nama latin dari buah matoa yang berasal dari Papua. Tumbuhan ini mampu hidup di seluruh wilayah, baik dataran rendah atau tinggi pada daerah dengan curah hujan tinggi.
Tumbuhan ini termasuk tanaman tropis yang hanya berbunga sekali dalam setahun, yaitu antara bulan Juli hingga Oktober dengan masa matang sekitar empat bulan. Sepintas matoa terlihat seperti buah pinang.
Pohon matoa berakar tunggang dengan ketinggian pohon 20-40 meter dan diameter maksimum mencapai 100 centimeter. Batang pohon matoa berbentuk silinder, berdiri tegak, dan percabangannya simpodial, biasanya digunakan untuk keperluan konstruksi.
Fakta uniknya, pohon matoa ini tahan akan serangan hama karena akar dan batangnya yang kuat. Buahnya juga tidak mudah rusak karena tekstur kulitnya yang keras.
Daun pohon matoa adalah daun majemuk yang tersusun berselang-seling sebanyak 4 hingga 12 pasang anak daun. Warnanya merah cerah, namun akan berubah menjadi hijau setelah dewasa.
Panjang daunnya sekitar 30 sampai 40 cm serta lebar 8 hingga 15 cm. Secara fisik, daunnya tebal dan kaku, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, tepinya rata, permukaan atas dan bawah halus, serta melengkung pada bagian pertulangan daun.
Bunga pada pohon matoa berbentuk majemuk yang tumbuh pada bagian ujung tangkai daun. Mahkota bunganya terdapat bulu di bagian luar, serta bagian kelopaknya agak menyatu.
Buah matoa sendiri berbentuk lonjong dengan kulit berwarna coklat seperti telur puyuh. Jika matang kulitnya akan berwarna coklat kemerahan. Daging buahnya berwarna transparan dan melekat pada biji.
Keunikan Rasa Buah Matoa dan Manfaatnya
Matoa sendiri terbagi atas dua jenis, matoa kelapa dan matoa papeda. Yang membedakannya adalah tekstur buahnya. Matoa kelapa buahnya kenyal dan padat seperti rambutan aceh, sedangkan matoa papeda lebih lengket dan lembek.
Keunikan rasa buah matoa menarik perhatian penduduk Indonesia yang tertarik akan keanekaragaman buah lokal. Menjadikan harga jualnya sedikit lebih mahal, sehingga tak semua orang mampu merasakannya.
Buah matoa memiliki aroma seperti buah durian namun lebih lembut. Daging buahnya tebal dan legit, memiliki bentuk yang sama dengan rambutan.
Tidak hanya bentuk dagingnya yang sama seperti buah rambutan, rasanya juga perpaduan rambutan, kelengkeng, dan durian. Perpaduan ini menciptakan kesegaran yang alami.
Selain rasanya yang nikmat, manfaatnya beragam bagi kesehatan tubuh. Kandungan vitamin C dalam buah ini mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Buah ini mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker. Kandungan vitamin C dalam matoa juga dapat menjaga kesehatan kulit, meningkatkan produksi kolagen, serta menjaga dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.
Vitamin E di sini juga berperan meredakan stres, mengurangi resiko jantung, dan dapat meningkatkan kesuburan. Kandungan vitamin ini juga berfungsi untuk melindungi kesehatan mata dan menjaga dari gangguan mata seperti degenerasi makula.
Matoa juga mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi. Beberapa senyawa dalam matoa memiliki sifat anti inflamasi alami yang mampu meredakan peradangan dalam tubuh.
Kulit batang pohon matoa dikenal dapat menyembuhkan beberapa penyakit seperti infeksi mulut, diare, penyakit nyeri tulang, otot dan sendi. Mayoritas masyarakat Papua memanfaatkannya sebagai obat herbal dalam penyembuhan tradisional.
Di samping manfaatnya yang banyak, ternyata matoa mengandung glukosa yang tinggi. Yang dengan ini dapat menyebabkan diabetes. Sehingga kontrol diri dalam mengonsumsi buah matoa ini.
Demikian sekilas informasi keunikan rasa buah matoa dan manfaatnya sebagai obat herbal dalam penyembuhan tradisional. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk mencoba cita rasa buah dari papua ini!