SUARAONLINE.COM – Kudapan manis legendaris ini tentu bukan hal yang asing dalam beberapa daerah di Indonesia, terutama pulau Jawa. Kue apem memiliki bentuk yang hampir mirip dengan serabi.
Tak hanya sebagai kudapan lezat, apem juga menyimpan nilai budaya dan sejarah yang menarik. Artikel di bawah akan disuguhkan informasi seputar kue apem, simak dengan seksama!
Filosofi di Balik Kue Apem
Bukan kudapan yang biasa, kue apem ini memiliki makna mendalam yang hanya akan muncul pada perayaan hari besar tertentu. Peristiwa ini meninggalkan nilai tradisi yang terus dilestarikan masyarakat hingga kini.
Dilihat dari sejarahnya, kue apem ini telah ada sejak zaman wali songo ketika menyebarkan islam di pulau Jawa. Kue ini mulai dikenalkan oleh Ki Ageng Gribig, keturunan Prabu Brawijaya setelah menunaikan ibadah haji di tanah suci.
Di daerah Jatinom, Klaten, Ki Ageng Gribig mulai membagikan kue apemnya. Namun dalam pembagian kue apem ini tak mencukupi semua yang hadir. Ki Ageng Gribig bersama istrinya memasakkan kue apem agar semua turut merasakannya.
Nama apem diyakini berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata (afwan) yang berarti maaf. Sehingga orang jawa menyimpulkan bahwa kue apem memiliki simbol pengampunan atau memohon maaf dari kesalahan.
Oleh karena itu kue ini kerap kali dihidangkan pada beberapa momen perayaan besar, terutama dalam menyambut ramadhan. Bentuknya yang bulat melambangkan tempat berdoa atau sarana penghubung dengan Tuhan.
Apem juga melambangkan kesederhanaan, terbukti pada bahan dasar yang digunakan tidak sulit ditemukan. Dalam pemasakan juga tidak memerlukan waktu yang lama.
Selain itu apem juga mengajarkan manusia untuk bersedekah dengan kesederhanaan yang dimiliki. Sebagaimana yang telah dicontohkan Ki Ageng Gribig dengan istrinya yang membagikan kue apem pada masyarakat sekitar.
Seiring berjalannya waktu, kue ini turut mengalami berbagai variasi baru. Mulai dari cara pemanggangan, hingga variasi topping yang mulai beraneka ragam. Meski demikian, apem tetap mempertahankan tekstur dasar yang padat namun tetap empuk.
Keunikan Kue Apem
Kue apem ini biasanya turut meramaikan acara megengan. Megengan dalam bahasa Jawa diartikan dengan bersyukur dan berdoa sebelum masuknya bulan suci Ramadhan. Kudapan tradisional ini menjadi makanan yang wajib ada dalam acara megengan.
Tradisi megengan biasanya dilaksanakan pada hari terakhir bulan sya’ban, tepat sebelum tibanya bulan Ramadhan. Umumnya acara ini dipusatkan pada masjid, musala, ataupun surau.
Dalam acara ini masyarakat membawa makanan yang nantinya dikumpulkan di satu tempat. Usai pembacaan doa dan tahlil setelah jamaah isya’, akan dilanjutkan dengan pembagian makanan kepada yang terlibat dalam acara tersebut.
Tradisi ini cukup unik, yang mungkin hanya akan ditemukan pada beberapa daerah di Jawa. Tak hanya menjelang Ramadhan, apem juga menjadi salah satu makanan yang disediakan dalam acara syukuran ataupun kirim doa.
Saat ini apem tak hanya meramaikan beberapa perayaan besar. Namun juga menjadi kudapan yang siap hadir menemani sarapan pagi bersama jajanan tradisional lain dan segelas teh hangat.
Kue apem identik berwarna putih. Bahan dasarnya terbuat dari tepung beras, gula, garam, santan, baking powder, dan ragi. Adonan tersebut akan difermentasi sehingga menghasilkan tekstur yang berongga dan mengembang.
Setiap daerah memiliki varian yang berbeda., mulai dari proses pengolahan hingga pemasaran. Sehingga apem yang dihasilkan memiliki cita rasa yang sedikit berbeda.
Menikmati apem tak hanya menciptakan kelezatan biasa. Tetapi juga membawa seseorang kembali pada masa lampau dengan tradisi dan nilai luhur yang kerap dilestarikan.
Proses pembuatannya sendiri juga melibatkan solidaritas dan kekompakan demi menghasilkan rasa yang maksimal. Hantaran kue apem ini bertujuan untuk merangkul perdamaian dan kesatuan di tengah masyarakat.
Dengan mengetahui hal ini, sebagai generasi muda kita perlu melestarikan camilan tradisional yang penuh makna ini. Apem merupakan warisan tradisional yang memiliki peluang untuk dikembangkan dalam skala internasional.
Menjadi topik kuliner khas yang terus dikembangkan sehingga bisa menyejajari perkembangan zaman. Demikian artikel perihal kue apem ini disajikan, semoga menambah wawasan baru dan bermanfaat untuk kamu yang baca!