Suaraonline.com – Banyak orang menganggap bersin-bersin hingga hidung berair maupun tersumbat adalah gejala ringan. Sering menganggap sepele gejala bersin-bersin yang terus menerus merupakan hal yang tidak disarankan.
Padahal hal tersebut bisa saja menjadi penyakit serius, seperti rhinitas atau sinusitis. Namun, apakah perbedaan rhinitis dan sinusitis disini? Karena banyak orang yang menganggapnya sama.
Ada beberapa perbedaan rhinitis dan sinusitis yang perlu diketahui, jika sering mengalami bersin-bersin. Apa saja perbedaan rhinitis dan sinusitis yang berkaitan dengan hidung tersebut? Simak dibawah ini.
Perbedaan Rhinitis dan Sinusitis
1. Pengertian
Rhinitis merupakan kondisi dimana rongga hidung mengalami peradangan, kemudian menyebabkan gejala bersin-bersin dan hidung tersumbat maupun berair. Penyakit ini mempunyai 2 jenis, yaitu rhinitis alergi dan non-alergi.
Sedangkan sinusitis atau bisa disebut juga rinosinusitis adalah kondisi dimana peradangan yang dialami pada rongga sinus. Hal ini terjadi akibat infeksi virus maupun bakteri.
Jenisnya ada 2, yaitu sinusitis akut yang terjadi dalam jangka pendek, dalam waktu kurang dari 12 minggu. Sedangkan jenis yang kedua yaitu sinusitis kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama, dalam waktu lebih dari 12 minggu.
2. Faktor Pemicu
Faktor pemicu rhinitis yaitu biasanya disebabkan oleh alergi hidung. Namun, bisa juga dipicu karena infeksi dan gangguan saraf dalam hidung atau rhinitis vasomotor. Faktor pemicu yang lebih lengkap dalam 2 jenisnya yaitu:
a) Rhinitis Alergi, terjadi karena disebabkan oleh beberapa macam alergen yang merupakan hal tersebut adalah respon dari alergi. Seperti, debu, bulu hewan, serbuk sari, dan asap rokok.
b) Rhinitis Non-Alergi, terjadi karena disebabkan oleh virus atau bakteri, perubahan suhu, obat-obatan, hormon (pada wanita hamil yang mempunyai rhinitis), dan sebagian tidak diketahui oleh penyebabnya. Pada jenis kedua ini, tidak ada gejala di tenggorokan dan mata.
Sedangkan faktor pemicu dari sinusitis yaitu biasanya disebabkan oleh infeksi. Faktor pemicu dalam 2 jenisnya, yaitu:
- Sinusitis Akut, biasanya terjadi karena sebelumnya pernah mengalami ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diakibatkan oleh infeksi bakteri atau virus.
- Sinusitis Kronis, biasanya terjadi karena peradangan kronis, seperti asma bronkial.
Terjadinya sinusitis ini biasanya setelah lima hari akan muncul dan meningkat. Dan sepuluh hari merupakan gejala bertahan tanpa adanya perbaikan.
3. Gejala
Perbedaan rhinitis dan sinusitis dilihat dari gejalanya tidak sepenuhnya berbeda, namun ada juga yang sama. Berikut beberapa gejala yang terjadi pada penderita rhinitis dan sinusitis.
a) Rhinitis
Bersin-bersin, mata gatal atau berair, hidung gatal, hidung berair atau berlendir bening, dan hidung tersumbat.
b) Sinusitis
Hidung tersumbat, cairan mengalir dari belakang tenggorokan, cairan kental dari hidung berwarna kekuningan, sakit kepala, kepala terasa berat, demam, batuk, nyeri bagian wajah,dan berkurang hingga hilangnya indra penciuman.
Pada penderita rhinitis gejala-gejala di atas bisa muncul kapan saja. Namun bisa dihindari atau dihilangkan ketika menjauhi faktor pemicunya.
Gejala-gejala pada rhinitis dan sinusitis ini akan segera hilang dalam jangka waktu beberapa hari hingga minggu. Namun juga ada yang bisa sampai berbulan-bulan karena penyakit telah kronis.
4. Penanganan
Penanganan pada penderita rhinitis maupun sinusitis hampir sama. Yaitu bisa dilakukan pemeriksaan terapi rutin maupun dengan memberikan obat-obatan. Namun hal ini tetap dengan pengawasan dokter.
Demikianlah perbedaan rhinitis dan sinusitis, yang sering dianggap sama. Kedua penyakit ini memang berkaitan dengan hidung, namun ternyata kenyataannya berbeda, baik dari segala gejala, faktor pemicu, dan lainnya.