Suara Online
  • Beranda
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Teknologi
Subscribe
Suara OnlineSuara Online
Aa
Search
  • Pages
    • Home
    • Blog Index
    • Contact Us
    • Search Page
    • 404 Page
  • Categories
  • Personalized
    • My Saves
    • My Feed
    • My Interests
    • History
Follow US
sekolah anbk ujian asesmen

Beranda – pendidikan – Sekolah Sudah Siap? Jadwal ANBK 2025 Bentar Lagi?!, Simak Tips Berikut!

Pendidikan

Sekolah Sudah Siap? Jadwal ANBK 2025 Bentar Lagi?!, Simak Tips Berikut!

Hisyam Umar
Hisyam Umar
Share
SHARE

Semarang, Indonesia – Jam terus berdetak, dan kalender pendidikan menunjukkan satu hal yang tidak bisa dihindari: Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) semakin mendekat! Suasana di sekolah-sekolah di seluruh penjuru negeri mulai tegang. Ribuan guru, kepala sekolah, dan jutaan siswa kini berada di bawah sorotan tajam. Pasalnya, ANBK bukan sekadar tes biasa. Ini adalah instrumen evaluasi rahasia pemerintah yang konon akan menentukan kualitas pendidikan Indonesia di mata dunia. Tapi, benarkah ANBK adalah kunci penentu segalanya? Mengapa pemerintah begitu gencar dengan program ini, dan apa saja yang sebenarnya perlu kita siapkan agar tidak tergilas oleh gelombang perubahan ini? Mari kita bedah tuntas skenario yang sedang terjadi!

Apakah Ini Adalah Monster Ujian Nasional yang Bangkit Kembali?

Mari kita luruskan. ANBK adalah evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan, bukan untuk menilai pencapaian individu siswa. Ini adalah perbedaan fundamental yang seringkali disalahpahami. ANBK bukanlah pengganti Ujian Nasional (UN) yang dulu menjadi momok. Hasil ANBK tidak akan menentukan kelulusan siswa, tidak akan memengaruhi nilai rapor, dan tidak akan menjadi syarat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebaliknya, ANBK adalah sebuah “cermin” besar yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk melihat potret nyata kondisi pendidikan di setiap sekolah, mulai dari kompetensi siswa, karakter, hingga lingkungan belajar.

Meskipun demikian, ada banyak pihak yang meragukan klaim ini. Sebagian skeptis berpendapat, “Apalah arti sebuah evaluasi jika tidak ada dampaknya? Bukankah pada akhirnya hasil ini akan menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam memberikan akreditasi, dana bantuan, atau bahkan sanksi? Jadi, secara tidak langsung, ANBK adalah penentu nasib, bukan bagi individu, melainkan bagi institusi pendidikan itu sendiri!”

Sebuah Visi Besar atau Proyek Jangka Pendek?

Tujuan resmi ANBK sangat mulia dan terstruktur. Menurut Kemendikbudristek, tujuan utamanya adalah:

  1. Mendapatkan informasi akurat untuk perbaikan kualitas belajar-mengajar. ANBK dirancang untuk memberikan potret utuh dari hasil belajar siswa, proses belajar mengajar, dan lingkungan sekolah yang mendukungnya.
  2. Mendorong sekolah dan pemerintah daerah untuk fokus pada peningkatan mutu pembelajaran. Dengan adanya data yang komprehensif, sekolah dapat mengidentifikasi kelemahan dan merancang perbaikan yang spesifik.
  3. Memberikan gambaran tentang kompetensi minimal yang harus dimiliki siswa. ANBK mengukur tiga aspek utama: literasi (kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks), numerasi (kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika), dan survei karakter.

Namun, di balik tujuan resmi yang terdengar indah ini, muncul pertanyaan kontroversial. “Apakah ANBK ini hanyalah program yang diadakan agar pemerintah memiliki proyek besar baru? Bukankah setiap menteri punya program baru agar dianggap sukses? Atau jangan-jangan, ANBK adalah alat untuk memuluskan agenda-agenda tersembunyi yang lebih besar?” Pertanyaan-pertanyaan ini wajar muncul mengingat begitu besarnya sumber daya yang dikerahkan untuk ANBK. Apapun alasannya, ANBK akan terus berjalan, dan kita semua harus siap.

Siapa Saja yang Terjebak dalam Pusaran ANBK?

ANBK tidak diikuti oleh semua siswa. Pesertanya adalah sampel acak dari siswa kelas V SD/MI, kelas VIII SMP/MTs, dan kelas XI SMA/SMK/MA. Ini adalah bagian dari strategi untuk mendapatkan potret yang representatif tanpa menimbulkan tekanan berlebih pada seluruh siswa. Selain siswa, kepala sekolah dan semua guru juga diwajibkan mengisi survei dalam ANBK. Survei ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang lingkungan belajar, praktik pembelajaran, dan karakter siswa di sekolah.

Jadi, meskipun ANBK tidak menjadi “penentu nasib” individu, ia menjadi penentu “reputasi” sekolah dan guru. Nilai sekolah yang tinggi dalam ANBK bisa menjadi kebanggaan dan menarik lebih banyak siswa, sementara nilai yang rendah bisa menjadi aib dan memicu “turunnya pamor” sekolah tersebut.

Apa yang Sebenarnya Diujikan?

ANBK bukanlah ujian mata pelajaran seperti Ujian Nasional. Isi ANBK terdiri dari tiga instrumen utama yang benar-benar berbeda:

  1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Ini adalah jantung dari ANBK, yang mengukur kompetensi dasar siswa dalam Literasi Membaca dan Numerasi. Soal-soal AKM dirancang untuk menguji kemampuan siswa dalam menggunakan logika dan penalaran, bukan sekadar menghafal.
  2. Survei Karakter: Instrumen ini mengukur sikap, nilai, dan kebiasaan siswa yang mencerminkan profil Pelajar Pancasila, seperti beriman, bertakwa, berakhlak mulia, bergotong-royong, mandiri, dan bernalar kritis.
  3. Survei Lingkungan Belajar: Instrumen ini diisi oleh siswa, guru, dan kepala sekolah. Isinya adalah pertanyaan-pertanyaan seputar lingkungan belajar di sekolah, dukungan yang diberikan guru, dan iklim sekolah secara keseluruhan.

Singkatnya, ANBK menguji apa yang selama ini sering diabaikan: kemampuan berpikir kritis, penalaran logis, dan karakter siswa. Ini adalah sebuah revolusi, tetapi juga tantangan besar.

3 TIPS SUKSESKAN ANBK! HANYA INI JALAN KELUARNYA!

Menjelang ANBK yang tinggal menghitung hari, kepanikan tidak akan membantu. Yang dibutuhkan adalah strategi yang tepat. Berikut adalah 3 tips paling jitu untuk memastikan sekolah dan siswa Anda tidak hanya siap, tetapi juga sukses besar dalam ANBK:

Tips #1: Hentikan Obsesi dengan Latihan Soal ANBK! Fokus pada Pola Pikir dan Proses!

Kesalahan terbesar yang sering dilakukan adalah melatih siswa dengan contoh-contoh soal ANBK secara berlebihan. Ini adalah jebakan! ANBK tidak bisa dihafal. Soal-soal ANBK menguji penalaran, bukan hafalan. Latihan yang efektif bukanlah dengan mengulang soal yang sama, melainkan dengan membiasakan siswa pada proses berpikir kritis.

  1. Untuk Literasi: Ajak siswa membaca berbagai jenis teks non-fiksi, seperti berita, artikel ilmiah populer, atau infografis. Beri mereka pertanyaan-pertanyaan yang memaksa mereka untuk mengidentifikasi gagasan utama, mengevaluasi validitas informasi, dan menyimpulkan isi bacaan.
  2. Untuk Numerasi: Ganti metode hafalan rumus dengan pemecahan masalah. Berikan mereka kasus-kasus sehari-hari yang membutuhkan pemikiran matematis. Misalnya, “Bagaimana cara menghitung diskon yang paling menguntungkan?” atau “Berapa liter air yang dibutuhkan untuk mengisi kolam dengan ukuran sekian?”

Tips #2: Bangun Iklim Sekolah yang Positif dan Dukung Perbaikan Karakter!

ANBK tidak hanya tentang akademik; ia juga tentang karakter dan lingkungan sekolah. Sukses di ANBK juga berarti sukses dalam Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

  1. Ajak siswa untuk berdiskusi terbuka tentang nilai-nilai profil Pelajar Pancasila. Berikan contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
  2. Tingkatkan kualitas komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua. Pastikan semua pihak merasa didengar dan dihargai. Lingkungan belajar yang positif akan tercermin dalam jawaban survei dan pada akhirnya, meningkatkan kinerja akademik siswa.

Tips #3: Persiapkan Sarana dan Prasarana Sejak Dini, Jangan Sampai Terjadi Kekacauan Teknis!

ANBK adalah asesmen berbasis komputer. Ini berarti infrastruktur teknologi adalah kunci. Jangan sampai terjadi kekacauan teknis yang justru menghambat kelancaran ANBK.

  1. Lakukan uji coba (simulasi) ANBK berulang kali untuk memastikan semua komputer, jaringan internet, dan listrik berfungsi dengan baik.
  2. Persiapkan tim teknis yang kompeten dan siap siaga untuk mengatasi setiap masalah yang mungkin timbul, mulai dari koneksi internet yang lambat hingga komputer yang mati mendadak.
  3. Pastikan semua data siswa dan guru sudah terverifikasi dengan benar di sistem ANBK. Kesalahan data bisa menjadi masalah besar di hari-H.

Penentu Nasib atau Hanyalah Cermin? Inilah Kontroversi Sebenarnya!

Meskipun pemerintah menegaskan ANBK bukan penentu kelulusan, kenyataannya hasil ANBK memiliki dampak yang sangat besar. Hasil ANBK, yang disajikan dalam bentuk rapor pendidikan, akan menjadi bahan acuan utama bagi pemerintah dalam mengintervensi kebijakan di tingkat sekolah dan daerah. Sekolah dengan hasil ANBK yang baik bisa jadi mendapatkan apresiasi, sementara yang buruk bisa mendapatkan “pembinaan” intensif atau bahkan sanksi.

Inilah kontroversi yang paling mendalam: apakah hasil ANBK yang rendah benar-benar mencerminkan kegagalan sekolah, atau hanya karena sekolah tersebut belum siap secara teknis atau belum mengadopsi metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan ANBK? Bukankah ada risiko bahwa ANBK justru akan menciptakan standarisasi yang seragam dan menghilangkan keunikan serta kekayaan metode belajar di berbagai daerah?

Apapun perdebatan yang ada, ANBK adalah realitas yang harus dihadapi. Alih-alih menunggu atau menolak, langkah paling bijak adalah menghadapinya dengan strategi yang matang.

SUKSESKAN ANBK! SEBUAH SERUAN UNTUK SEMUA PIHAK!

ANBK bukan hanya tugas siswa atau guru, melainkan tugas kita semua. Ini adalah panggilan bagi seluruh elemen pendidikan, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, orang tua, hingga masyarakat, untuk bersatu dan bekerja sama.

Untuk Pemerintah: Pastikan infrastruktur dan dukungan teknis merata di seluruh Indonesia. Jangan biarkan ada sekolah yang terpinggirkan hanya karena lokasi geografis atau keterbatasan dana.

Untuk Sekolah: Jadikan ANBK sebagai momentum untuk berbenah, bukan hanya sekadar untuk memenuhi tuntutan. Perbaiki kualitas pembelajaran, tingkatkan kompetensi guru, dan bangun iklim sekolah yang positif.

Untuk Guru: Jadilah pendidik yang memotivasi, bukan yang menakut-nakuti. Ubah fokus dari hafalan menjadi penalaran. Jadikan kelas sebagai tempat yang menyenangkan dan inspiratif.

Untuk Orang Tua: Berikan dukungan penuh kepada anak. Jauhkan mereka dari tekanan dan kecemasan. Ingatkan mereka bahwa ANBK hanyalah salah satu cara untuk mengukur kemampuan, bukan penentu seluruh masa depan mereka.

ANBK adalah sebuah cermin, dan cermin hanya akan menunjukkan apa yang ada di depannya. Jika kita semua bekerja keras untuk memperbaiki kualitas pendidikan, maka cermin itu akan memantulkan potret pendidikan Indonesia yang cemerlang. Mari kita sukseskan ANBK, bukan sebagai ujian yang menakutkan, melainkan sebagai tonggak awal menuju pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak bangsa!

cek TKA juga yuk biar ga ketinggalan, SERTIFIKAT TKA RESMI JADI PENENTU MASA DEPAN KELAS AKHIR 2025! INI FAKTA MENGEJUTKANNYA!

kalo mau persiapan ANBK juga bisa disini, Latihan Soal ANBK

TAGGED: pendidikan, anbk, sekolah
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified Blog

Seedbacklink

Rumah Anak Surga

Hotel Karantina Qur’an

Rental Motor Semarang

You Might Also Like

sertifikat tka dari mentri baru
Pendidikan

SERTIFIKAT TKA RESMI JADI PENENTU MASA DEPAN KELAS AKHIR 2025! INI FAKTA MENGEJUTKANNYA!

10 Min Read
5 Macam Sikap Disiplin: Dasar Kehidupan yang Tidak Boleh Disepelekan
Gaya HidupPendidikan

5 Macam Sikap Disiplin: Dasar Kehidupan yang Tidak Boleh Disepelekan

3 Min Read
TKA pengganti Ijazah atau UN?
Pendidikan

IJAZAH SUDAH TIDAK BERLAKU? TKA RESMI DIUMUMKAN 2025!

6 Min Read
dapodik 2026
Pendidikan

Dapodik 2026! Fitur baru Beban/Ringan?

7 Min Read
Suara Online

Suaraonline.com : The voice of netizen

  • Tentang Kami
  • Sitemap
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Privacy Police
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?