SUARAONLINE – Kini tak cuma skripsi dan tugas kuliah saja yang bisa dijoki, tapi lari pun bisa dilakukan oleh joki Strava. Kini, aplikasi Strava untuk pelari pun punya joki! Sekilas membaca informasi ini mungkin kamu bingung dan tak habis pikir dengan fenomena ini, tapi kenyataannya hal ini benar-benar terjadi. Bukannya dilakukan untuk meraih sehat, kini lari malah dilakukan oleh joki demi meraih hasil statistik terbaik untuk dipamerkan di media sosial. Bagaimana sih sebenarnya maksud dari joki Strava untuk pelari? Mari kita ulas bersama!
Awal Mula Adanya Joki Strava
Awal mula adanya joki Strava untuk pelari beredar dari unggahan seorang pengguna media sosial X. Unggahan tersebut berisi tawaran untuk menjadi joki Strava yang bisa dilakukannya untuk orang-orang yang ingin menggunakan jasanya. Dia menawarakan jasanya itu untuk orang-orang yang malas melakukan lari, tapi ingin flexing menggunakan hasil rekaman aplikasi Strava.
Istikah Joki Strava ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mengoperasikan atau memanipulasi akun Strava milik orang lain agar mencapai hasil catatan tertentu. Sebagai sebuah aplikasi pelacak olahraga lari, jalan, bersepeda, dan mendaki yang biasa digunakan banyak pencinta olahraga outdoor, Strava menjadi alat bantu yang makin dikenal.
Strava pun mampu merekam data aktivitas olahraga, seperti jarak, waktu, jumlah langkah, jumlah kalori hingga heart rate pelaku olahraga yang menggunakan aplikasi ini. Data dari GPS yang bisa diketahui secara real time itu bisa terekam dalam aplikasi dan biasa dibagikan oleh pengguna Strava di media sosial.
Data hasil rekaman aplikasi Strava inilah yang biasa diunggah oleh para pengguna di media sosial untuk tujuan berbagi aktivitas apa saja yang dilakukannya hingga pamer pencapaian. Kebiasaan ini kemudian menjadikan ide yang menghebohkan dunia olahraga dan netizen, sebab adanya joki Strava di media sosial.
Tarif yang digunakan oleh orang-orang yang ada di X untuk menawarkan jasa larinya ternyata sangat variatif. Ternyata, biaya joki Strava ini disesuaikan dengan jarak dan laju tempuh lari yang diinginkan penyewa.
Semakin panjang rute dan jarak hingga laju atau pace yang dipesan, maka makin tinggi harga yang harus dikeluarkan. Fenomena ini kemudian menimbulkan kehebohan di media sosial X. Banyak orang yang kemudian ingin membuka jasa joki Strava dengan harga yang unik.
Ada beberapa netizen yang menawarkan harga 2 ribu untuk 1 km lari yang direkam oleh Strava. Hal unik ini menjadi buah bibir di berbagai grup pencinta olahraga hingga atlet, bahkan masyarakat awam yang jarang menggunakan aplikasi Strava.
Respon pengguna di media sosial X pun beragam. Ada yang mengomentari jasa tersebut dengan “Lebih butuh joki beban hidup sih” hingga “Yang buka usahanya jenius, yang pake jasanya agak laen”. Komentar-komentar itu pun berlanjut dengan respon yang bermacam-macam.
Nah, dari fenomena yang terkesan aneh dan menghebohkan ini pasti membuat kamu berpikir ulang. Ternyata semakin kesini, semakin banyak orang yang memiliki tujuan olahraga hanya untuk flexing tanpa ada keingininan untuk meraih kesehatan yang lebih baik. Kalau menurutmu bagaimana? Komen di kolom komentar yuk!
Baca Juga: Tak Sekadar Menenangkan, Banyak Manfaat dari Rutin Beraktivitas di Alam Loh!