SUARAONLINE.COM – Tiktok adalah salah satu platform sosial media terbesar dibelahan dunia. Tiktok sering menjadi salah satu tempat lahirnya tren-tren unik dikalangan penggunanya dan dengan cepat tersebar diseluruh masyarakat. Salah satu tren terbaru yang tengah viral adalah “We Listen We Don’t Judge”. Frasa ini mendadak populer dan digunakan oleh banyak kreator. Apa sebenarnya maksud dari tren ini? Mari kita bahas lebih lanjut.
Apa Itu Tren We Listen We Don’t Judge?
Tren “We Listen We Don’t Judge” adalah salah satu tren yang sedang hits, dimana tren ini digunakan untuk seseorang mengungkapkan suatu hal yang tidak pernah diketahui orang lain, baik menyangkut diri sendiri ataupun orang sekitarnya dan orang yang mendengarkan cerita atau pengalaman orang lain tidak boleh menghakimi, hanya boleh mendengarkan.
Dalam video para kreator yang bersliweran di tiktok biasanya membuat konten dengan format yaitu :
- Seseorang curhat tentang masalah pribadi atau menyangkut orang sekitarnya.
- Diawali dengan kata “We Listen We Don’t Judge”, yang menunjukkan bahwa mereka hadir untuk mendukung, bukan untuk menilai.
- Pendengar hanya menunjukkan ekspresi ketika mendengarkan hal tersebut.
Tren ini banyak menarik perhatian semua kalangan karena selain mengetahui hal yang selama ini tidak diketahui, juga karena keseruan yang didapat, karena tidak sedikit hal-hal yang dibicarakan diluar nalar si pendengar.
Saat ini, tren ini tidak hanya viral di tiktok saja. Banyak pengguna instagram dan X mengikuti tren ini baik dengan pasangan mereka atau bahkan teman terdekat mereka. Biasanya, netizen X mengikuti tren ini dengan menggunakan whatsapp, yang dimana dia dan lawan bicaranya bermain tren ini melalui teks karena tidak bisa melakukan secara tatap muka.
Namun ternyata, banyak orang yang salah kaprah mengartikan tren ini yang dianggap mirip dengan tren unpopuler opinion, padahal kedua tren tersebut berbeda. Unpopuler opinion lebih ke seseorang mengungkapkan opini atau sudut pandang pribadi terhadap suatu hal yang disimpulkan akan bertentangan atau berlawanan dengan pandangan orang lain.
Misalnya, salah satu contoh unpopuler opinion adalah ‘kacang pada bubur adalah suatu hal yang tidak penting’. Kalimat tersebut tentu akan mengundang banyak komentar orang, namun kalimat tersebut bukan termasuk dalam kategori tren “We Listen We Don’t Judge” karena kalimat tersebut merupakan suatu opini dari pribadi seseorang. Contoh kalimat yang bisa dikatakan sesuai dengan tren We Listen, We Don’t Judge adalah ‘sebenernya aku ga bales chatmu bukan karena ga liat notif, tapi lagi malas aja bales chat karena bakal nguras energi’. Kalimat tersebut sesuai dengan tren “We Listen We Don’t Judge” karena termasuk ‘pengakuan dosa’ dan bukan merupakan opini pribadi.
Biasanya, tren ini dilakukan dengan beberapa tema tertentu semisal tentang pertemanan, perkuliahan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Tren “We Listen We Don’t Judge” ini bisa disebut juga dengan ‘pengakuan dosa’ tentang hal apapun sesuai dengan tema yang disepakati ketika bermain tren ini.
Tren ini memiliki maksud baik, karena bertujuan untuk memberitahu suatu hal yang mungkin sifatnya privasi dengan tujuan tidak mendapat penghakiman dari siapapun. Tren ini sangat cocok bagi orang yang ingin mengungkapkan suatu hal namun takut dihakimi atau lain sebagainya.
Mengapa Tren Ini Menjadi Viral?
Ada beberapa alasan mengapa tren “We Listen We Don’t Judge” begitu menarik perhatian pengguna TikTok, diantaranya karena :
- Banyak orang merasa butuh didengarkan tanpa merasa dihakimi. Di tengah tekanan sosial terhadap berbagi perasaan, tren ini memberikan ruang yang aman untuk mengungkapkan hal yang ingin diungkapkan tanpa perlu dihakimi.
- Kreator bebas menyesuaikan tren ini dengan berbagai konteks. Ada yang menggunakannya untuk diskusi serius, seperti kesehatan mental, ada juga yang membuatnya dalam bentuk humor ringan atau sekedar seru-seruan saja.
- Tren ini membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya empati dan dukungan emosional kepada seseorang yang ingin bercerita namun tidak ingin dihakimi.
- Banyak kreator menggunakan bermacam-macam musik latar sehingga semakin memperkuat suasana video. Kombinasi ini membuat video terasa lebih hidup.
Baca Juga : Rayakan 10 Tahun Annivesary, GFRIEND Comeback Pada Januari 2025