SUARAONLINE – Resistensi antibiotik merupakan keadaan dimana bakteri dalam tubuh tidak dapat dibunuh dengan antibiotik. Hal tersebut menjadi ancaman kesehatan global yang perlu diwaspadai karena kondisi tersebut dapat mengancam kemampuan tubuh dalam mencegah infeksi. Apa saja bahaya resistensi antibiotik? Berikut beberapa penyebab dan cara menanganinya!
Ketika kita mengkonsumsi obat, tentu ada efek samping yang ditimbulkan, seperti mual, muntah, sakit kepala, bahkan dapat memperburuk fungsi hati. Tidak hanya itu, konsumsi obat berlebih tanpa resep dari dokter dapat menyebabkan overdosis hingga resisten terhadap obat yang dikonsumsi.
Apa itu Resistensi Antibiotik?
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, yang secara umum obat ini bekerja melalui dua cara, yaitu menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri. Namun, penggunaan antibiotik secara tidak tepat dapat mengakibatkan bakteri resisten terhadap antibiotik.
Resistensi antibiotik merupakan keadaan dimana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik, sehingga tidak dapat dibunuh maupun dihambat pertumbuhannya oleh antibiotik. Penggunaan antibiotik tidak tepat yang dapat mengakibatkan resistensi, seperti penggunaan antibiotik dengan durasi atau dosis yang tidak tepat juga penggunaan antibiotik secara sembarangan.
Apa Penyebab Resistensi Antibiotik?
Dikutip dari laman halodoc.com inilah 3 hal yang menyebabkan munculnya resistensi terhadap antibiotik, yaitu:
- Konsumsi antibiotik secara berlebihan
Konsumsi antibiotik dalam upaya pemberantasan penyakit sebaiknya dilakukan ketika benar-benar membutuhkan. Karena semakin sering dikonsumsi, semakin besar kemungkinan bakteri menjadi resisten. Di kemudian hari hal tersebut dapat mengakibatkan antibiotik tidak mampu mengatasi bakteri tertentu.
- Tidak menjaga kebersihan
Menjaga kebersihan tubuh sangat penting dilakukan, karena salah satu cara paling mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit. Selain itu, dengan menjaga kebersihan juga bisa menjadi upaya untuk mencegah bakteri resisten berkembang. Namun, sangat disayangkan tidak semua orang mampu menjaga kebersihan dirinya dengan baik. Padahal dengan rajin mencuci tangan dapat mencegah penyebaran bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
- Mutasi bakteri secara alami
Bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain, begitupun dengan kekebalan yang dimiliki oleh satu bakteri dapat ditularkan ke bakteri lain. Hal ini yang menyebabkan cepatnya perkembangan resistensi antibiotik, kecepatan perkembangan resistensi antibiotik ini jauh lebih cepat dari penemuan antibiotik yang baru.
Selain tiga hal yang telah disebutkan, resistensi antibiotik juga dapat disebabkan karena pengidap penyakit yang mengkonsumsi antibiotik tidak menuntaskan pengobatan, fasilitas kesehatan tidak mengontrol penyebaran infeksi, kurangnya pengembangan jenis antibiotik baru, serta tidak mencegah atau mengontrol resistensi antibiotik dengan baik.
Lalu Bagaimana Upaya Pencegahannya?
Perlu kita ketahui bahwa tidak semua orang dapat menghindari risiko resistensi terhadap antibiotik. Ada beberapa golongan yang lebih rentan mengalami kondisi ini, salah satunya adalah penderita penyakit kronis. Jika antibiotik sudah tidak efektif, maka akan sulit untuk mengatasi infeksi dan mengontrol ancaman berbagai penyakit. Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran resistensi antibiotik:
- Hanya menggunakan antibiotik sesuai resep dan anjuran dari dokter.
- Tidak mengkonsumsi antibiotik yang diresepkan untuk orang lain.
- Menerapkan pola hidup bersih, seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan melakukan vaksinasi.
- Memperhatikan makanan yang dikonsmsi, pilih makanan yang diproduksi tanpa menggunakan antibiotik.
Baca Juga: Yuk! Tetap Sehat dan Bebas Anemia