SUARAONLINE – Ada banyak sebab yang menjadikan anak tunggal bisa memiliki sindrom anak tunggal atau sifat yang seringkali cenderung negatif dibanding dengan anak-anak yang hidup dengan beberapa saudaranya. Sifat-sifat semacam egois dan keras kepala menjadi ciri yang dianggap menonjol dari anak tunggal. Lalu, benarkah ada sindrom anak tunggal yang identik dengan sifat-sifat negatif? Simak ulasan berikut ini!
Benarkah Ada Sindrom Anak Tunggal?
Dari sekian banyak stereotype anak tunggal yang seringkali dilabeli sebagai anak yang memiliki sifat negatif, nyatanya tidak semua anak yang terlahir dan hidup dengan saudara kandung tidak memiliki hal serupa. Sindrom Anak Tunggal biasanya mengacu pada gagasan bahwa anak tunggal cenderung memiliki sifat negatif, daripada anak yang terbiasa hidup bersama saudara-saudaranya di rumah.
Meski begitu, teori ini belum dapat dibuktikan kebenarannya sebab ada juga anak tunggal yang malah menunjukkan banyak sifat positif. Ciri-ciri umum yang biasa ditemui pada anak tunggal, yaitu
Kemandirian
Sindrom Anak Tunggal yang biasa dikaitkan dengan sifat buruk anak tunggal harus ditelisik lebih dalam lagi. Banyak sifat positif yang juga dimiliki oleh anak tunggal, salah satunya adalah tentang kemandiriannya. Para ahli mengatakan bahwa anak tunggal secara alami cenderung lebih mandiri daripada anak-anak yang memiliki saudara kandung. Tidak adanya saudara kandung yang bisa diajak bergaul, belajar, atau bercanda menjadi alasan mengapa sebagian anak tunggal lebih mandiri.
Kreativitas
Sifat positif yang bisa dimiliki oleh anak tunggal lainnya adalah soal kreativitasnya. Sebagai anak yang terlahir tanpa saudara, anak tunggal memiliki kemungkinan untuk tumbuh lebih kreatif daripada anak-anak yang terlahir dengan beberapa saudara kandung.
Tidak adanya saudara kandung untuk diajak bermain, hingga berdiskusi membuat anak tunggal terbiasa mencari solusi sendiri dan menghibur dirinya sendiri. Menurut laman kompas.com dari Natalie Rosado, LMHC anak tunggal cenderung lebih kreatif dan memiliki imajinasi yang kaya. Hal itu yang membuat Sindrom Anak Tunggal belum tentu benar dan mampu mendefinisikan bahwa anak tunggal tidak kreatif.
Kedewasaan
Soal kedewasaannya, anak tunggal cenderung menghabiskan lebih banyak waktu bersama dirinya sendiri dan orang dewasa (orang tuanya), sehingga mereka bisa mengembangkan sifat dewasanya dengan lebih baik. Sindrom Anak Tunggal yang menyebutkan bahwa anak tunggal tidak dewasa pun semakin sulit dibuktikan.
Interaksi yang lebih banyak dengan orang dewasa juga bisa menjadi sumber keterampilan verbal yang kuat dari seorang anak tunggal. Ikatan yang kuat dengan orang tuanya bisa tumbuh lebih baik apabila mereka memiliki interaksi yang lebih tinggi dengan orang tuanya.
Kesulitan Berbagi
Sifat buruk yang bisa muncul dalam diri anak tunggal berikutnya adalah kesulitan berbagi. Sifat ini kemungkinan akan muncul pada anak tunggal, sebab kebiasaan hidup mereka penuh dengan kasih sayang dan memiliki hak lebih tinggi atas suatu barang atau benda.
Hal inilah yang perlu orang tua antisipasi agar Sindrom Anak Tunggal tidak benar-benar terjadi. Kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa dilatih dengan melibatkan anak pada aktivitas sosial yang membantunya berinteraksi dan berempati dengan sesamanya.
Percaya Diri
Kepercayaan diri anak tunggal pun seringkali diragukan, sebab tidak adanya saudara kandung yang bisa menimbulkan persaingan dan memunculkan rasa percaya diri. Tidak adanya saudara kandung bisa memicu sikap inferior apabila tidak ada upaya dan campur tangan orang tua dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
Perfeksionis
Perkara perfeksionisme pun anak tunggal cenderung lebih perfeksionis daripada anak-anak yang hidup bersama saudara kandungnya. Hal ini bisa dicipu dari perhatian dan dukungan orang tua yang lebih banyak mereka dapatkan.
Kesadaran diri mereka tentang kelebihan dan kekurangan diri pun akan semakin tinggi pada anak tunggal. Perhatian dan dorongan penuh dari orang tua dapat meningkatkan rasa percaya diri anak tunggal. Hal inilah yang kemudian mematahkan konsep bahwa Sindrom Anak Tunggal itu nyata, padahal kenyataannya belum tentu benar dan akurat.
Dari ulasan adakah Sindrom Anak Tunggal atau tidak, dapat disimpulkan bahwa sindrom itu belum tentu benar adanya. Fakta sifat baik dan buruk yang ada dalam diri anak tunggal juga bisa muncul pada anak-anak yang tumbuh bersama saudara kandungnya sejak kecil.
Baca Juga: Ternyata Ini Makna Istilah Golden Spoon yang Biasa Diasosiasikan dengan Privilese