SUARAONLINE – Hubungan Al-Qur’an dan Pancasila sebenarnya tidak bertentangan dan justru saling melengkapi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila, sebagai dasar negara, dirancang untuk mencerminkan nilai-nilai luhur yang bersifat universal dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sejalan dengan prinsip-prinsip dalam Al-Qur’an, sebagaimana dijelaskan berikut:
- Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa:
- Dalam Islam, konsep keesaan Tuhan (tauhid) merupakan inti ajaran yang sangat fundamental. Al-Qur’an menegaskan keesaan Allah dalam surat Al-Ikhlas ayat 1: “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.”
- Sila pertama berbicara tentang pengakuan terhadap eksistensi Tuhan Yang Maha Esa, yang juga merupakan inti dari ajaran tauhid dalam Islam. Ini menunjukkan bagaimana hubungan Al-Qur’an dan Pancasila dalam peletakan dasar negara Indonesia begitu erat.
- Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
- Prinsip ini sejalan dengan ajaran Islam tentang pentingnya keadilan dan kemanusiaan. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam Al-Qur’an pada Surah An-Nahl ayat 90: “Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan…”
- Sila ini menekankan pentingnya memperlakukan sesama manusia dengan adil dan beradab, yang juga merupakan tuntutan dalam Islam. Pada dasarnya, kesetaraan manusia juga sangat diperhatikan dalam Islam sehingga hubungan Al-Qur’an dan Pancasila begitu erat.
- Sila Ketiga, Persatuan Indonesia:
- Islam mengajarkan pentingnya persatuan dan ukhuwah (persaudaraan). Dalam surat Al-Hujurat ayat 13, Allah berfirman: “Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal…”
- Sila ketiga menekankan persatuan bangsa Indonesia yang sejalan dengan prinsip persaudaraan dalam Islam. Walaupun berbeda suku, budaya, dan bahasa, namun persatuan dapat dijalankan dengan adanya Negara Indonesia.
- Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
- Islam menekankan pentingnya musyawarah dalam pengambilan keputusan. Surat Asy-Syura ayat 38 menegaskan: “…sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka…”
- Sila ini mendorong praktik demokrasi dan musyawarah, yang sesuai dengan ajaran Islam tentang pentingnya konsultasi dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan. Bahkan, pengambilan kata hikmat dan musyawarah merupakan kata serapa bahasa Arab sehingga menegaskan bagaimana hubungan Al-Qur’an dan Pancasila yang saling berkaitan kuat.
- Sila Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
- Keadilan sosial merupakan prinsip penting dalam Islam. Surat Al-Maidah ayat 8 berbunyi: “…Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa…”
- Sila ini menggarisbawahi pentingnya keadilan sosial, yang merupakan nilai sentral dalam Islam untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Dengan demikian, hubungan Pancasila dan Al-Qur’an memiliki keselarasan nilai yang dapat dijadikan dasar bagi kehidupan bernegara dan beragama di Indonesia. Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran Islam, melainkan justru mencerminkan nilai-nilai yang juga diajarkan dalam Al-Qur’an. Keberadaan Pancasila sebagai dasar negara adalah hasil dari konsensus para pendiri bangsa yang mengakomodasi keragaman Indonesia, termasuk ummat Islam, sehingga mampu menjadi payung pemersatu bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga: STOP! Jangan Konsumsi 5 Makanan Ini saat Sakit Perut Melilit