Fear Of Missing Out, atau yang kita kenal dengan sebutan FOMO. Ketakutan atau perasaan khawatir akan ketertinggalan suatu peristiwa atau momen.
Maraknya FOMO di kalangan gen z menjadikan dirinya merasa bahwa kehidupan orang lain lebih berwarna dibanding kehidupannya sendiri. Namun apakah FOMO dibenarkan dalam islam?
Islam tidak mempermasalahkan hal ini selama masih dalam batas syar’i. FOMO ingin datang ke kajian karena ustadznya selebgram terkenal? Hal ini diperbolehkan, mungkin dengan ini menjadi jalan untuk meraih hidayah dan istiqomah.
Di bawah akan kita bahas cara mengontrol diri sendiri dalam maraknya FOMO di kalangan gen z. Simak lengkapnya pada pembahasan berikut!
Gejala FOMO di Kalangan Gen Z, Pahami Cirinya!
FOMO dipengaruhi dari sosial media yang berkembang pada lingkungan kerja maupun pendidikan. Orang yang FOMO selalu ingin terlibat dan tidak ingin tertinggal perkembangan baru.
Tanda seseorang itu FOMO yaitu munculnya gelisah pada setiap tren baru yang orang lain lakukan. Perasaan ini sifatnya ketergantungan, yang semakin lama dapat menjadi dampak buruk bagi pelaku.
Berlebihan dalam penggunaan media sosial dapat menjadi penyebab utama seseorang terserang FOMO. Mereka merasa apabila tidak mengikuti tren akan dikucilkan dalam kelompoknya.
Sejatinya kita hidup di dunia nyata. Dunia maya adalah kegiatan semu yang tak semua hal harus kita ikuti. Namun kerap kali kehidupan semu itu menjadi penghambat seseorang dalam menikmati dunia nyata.
Ketergantungan mengikuti tren berdampak negatif pada kesehatan mental. Apabila tidak didapat, seseorang itu akan depresi yang dapat mengganggu keseimbangan emosional secara keseluruhan.
Di samping itu seseorang cenderung tidak fokus dan produktif, yang dengan ini menurunkan kualitas kinerja secara signifikan. Interaksi sosial dan jam tidurnya juga ikut terganggu.
Dampak negatif lainnya adalah terganggunya finansial. Akan muncul dalam diri seseorang sifat konsumtif dan kesulitan menabung demi menuruti apa yang sedang viral.
Di sisi lain, dampak positifnya seseorang akan kritis mencari berita terbaru. Namun ia akan kesulitan menolak untuk mengikuti apa yang sedang tren.
Cara Mengontrol Diri Dari FOMO
Menyadari akan kapasitas diri bahwa tak semua hal mampu kita dapatkan dan kuasai. Tidak harus sekarang, kita mungkin punya waktu sendiri untuk itu, sehingga tak perlu memaksakan diri.
Mengurangi media sosial dan fokus pada kehidupan nyata dapat mengurangi ambisi berlebihan akan FOMO. Ketika seseorang tidak memiliki kesibukan, dirinya akan dikuasai penuh oleh pengaruh digital.
Mengapresiasi pencapaian terkadang memang penting. Namun tidak semua hal harus diikuti. Beri jeda untuk bersyukur atas pengalaman dan pencapaian yang telah diraih. Melatih kesadaran untuk fokus akan hari ini.
Nikmati setiap prosesnya, bangun pikiran bahwa apa yang kamu lakukan adalah peluang dan kesempatan untuk berkembang, bukan suatu tuntutan dan kewajiban yang dapat membebani.
Kebahagiaan tidak selalu ditentukan dengan mengikuti tren terbaru. Setiap orang dapat menemukan kebahagiaan dengan caranya sendiri sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.
Daripada sibuk membandingkan kebahagiaan dengan orang lain, cobalah untuk berinteraksi dengan orang lain. Bertukar kebahagiaan dari kisah perjalanan orang lain.
Aktivitas dunia nyata memberikan koneksi yang lebih mendalam dari sekadar aktivitas semu dalam dunia maya. Coba ciptakan aktivitas dunia nyata tanpa perlu validasi dari dunia maya. Dengan ini kita akan memaknai kebahagiaan yang sesungguhnya.
Terkadang apa yang ada di sosial media tak selalu menyenangkan. Pengguna media sosial hanya memposting hal-hal menyenangkan dari apa yang pernah dialaminya.
Tentukan tujuan finansial agar kita dapat menahan diri untuk mengalokasikan uang pada kebutuhan yang bermanfaat. Simpan dengan baik sehingga ketika maraknya tren baru kita mampu menahan diri.
Dengan menerapkan tips di atas, kamu dapat menjaga diri agar tak selalu mengikuti tren terbaru. Mampu memilah mana yang patut diikuti dan yang sebaiknya ditinggalkan, karena tak selamanya FOMO itu baik untuk diri kita.
Demikian sekilas informasi mengenai maraknya FOMO di kalangan gen z. Sebagai generasi yang cerdas, penuhi pikiran dengan pengetahuan sebelum terjebak pada keviralan yang salah. Semoga bermanfaat untuk para Gen Z!