SUARAONLINE.COM – Perkembangan telepon genggam menjadi saksi nyata kemajuan teknologi masa kini. Ponsel masa kini menjadi alat komunikasi yang hampir dimiliki oleh setiap manusia dengan fungsi yang semakin beragam.
Penemu Telepon Genggam
Dahulu telepon genggam menjadi fasilitas umum yang tidak semua orang memilikinya. Barang ini dianggap mewah yang hanya dimiliki kaum tertentu, namun saat ini hampir semua orang telah memiliki ponsel pribadi sehingga bisa digunakan kapanpun.
Martin Cooper pertama kali menggunakan perangkat telepon genggam yang dikenal dengan Motorola DynaTAC 8000x. Beratnya hanya satu kilogram dan memiliki waktu bicara hanya 30 menit.
Martin Cooper lahir pada 28 Desember 1928. Ia merupakan insinyur Amerika yang dikenal sebagai bapak telepon genggam yang melihat potensi besar dalam komunikasi nirkabel.
Tahun 1950, Martin Cooper mendapatkan gelar sarjananya dalam bidang Electrical Engineering yang kemudian berhasil mendapatkan gelar magister di bidang rekayasa elektronika pada tahun 1957.
Martin Cooper sangat berambisi untuk bisa melakukan komunikasi secara personal dan bebas tanpa menggunakan pesawat telepon. Hingga pada 1970 ia mulai melakukan penelitian dan pengembangan terhadap alat komunikasi tanpa kabel.
Bermula pada tahun 1970, Cooper bekerja di Motorola sebagai pemimpin tim yang mengembangkan telepon genggam. Meski mengalami banyak tantangan teknis, pada akhirnya mereka berhasil menciptakan perangkat yang revolusioner.
Pada April 1973, Martin Cooper berjalan di Sixth Avenue, New York dengan perangkat asing di genggamannya. Perangkat itu dikenal sebagai telepon genggam pertama di dunia. Insinyur Motorola ini pertama kali menggunakan panggilan telepon pertama kalinya.
Martin Cooper menjadi inovator yang memiliki kontribusi besar dalam kehidupan generasi masa kini. Telepon genggam bahkan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari zaman berkembangnya digital.
Berkat penemuannya ini Martin Cooper dikenal sebagai bapak telepon seluler. Meski begitu, ia mengakui bahwa penemuannya ini berkat kerjasama tim. Sejak pertama kali ditemukan, telepon genggam terus mengalami perkembangan.
Ponsel mengubah cara seseorang dalam berkomunikasi. Lebih dari sekadar alat komunikasi, telepon genggam bisa digunakan untuk mengirim pesan bahkan mengambil potret maupun video.
Tak hanya itu, dengan alat komunikasi ini juga memudahkan transaksi bisnis yang menghubungkan seluruh wilayah di penjuru dunia ini.
Penemuan telepon genggam memungkinkan seseorang terhubung dengan keluarga, kerabat, bahkan teman dimanapun kita berada. Perkembangan teknologi memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi dengan mudah.
Berawal dari kegunaannya sebagai alat komunikasi, saat ini telepon genggam menjadi asisten pribadi multifungsi yang terus dikembangkan kegunaannya. Perkembangan teknologi yang semakin pesat memungkinkan ponsel memiliki berbagai fitur canggih.
Dampak Positif dan Cara Mengatasi Kecanduan Ponsel
Dalam dunia bisnis, ponsel membantu dalam meningkatkan produktivitas dan efisien pekerjaan. Ponsel juga memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, yaitu sebagai sumber informasi dan alat pembelajaran yang berguna.
Jaringan yang saling terhubung dalam ponsel meningkatkan kesadaran masyarakat untuk saling terhubung dalam aksi sosial. Hal ini juga memudahkan untuk bertemu dengan komunitas dengan minat yang sama.
Meski menyimpan berbagai dampak positif bagi kehidupan, ponsel juga menyimpan dampak negatif seperti kecanduan ponsel bahkan memungkinkan penyebaran berita palsu. Beberapa justru menyalahgunakan kemudahan akses untuk hal yang merugikan orang lain.
Era perkembangan zaman ini memberi peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi penggunanya. Bagaimana menggunakan ponsel tersebut dengan bijak sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup manusia.
Kebiasaan bermain ponsel memiliki dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental. Salah satunya seperti gangguan mata yaitu mata lelah, penglihatan kabur, hingga risiko miopi. Radiasi ponsel bahkan mampu mengganggu kualitas tidur.
Tak hanya mengganggu kesehatan fisik, ponsel juga berpengaruh terhadap stres, kecemasan, bahkan depresi akibat perbandingan sosial. Hal ini juga menurunkan kualitas kehidupan sosial.
Mereka cenderung menghabiskan waktu di dunia virtual dibanding berkomunikasi dan bersosialisasi secara langsung. Akibatnya renggang hubungan sosial serta rasa empati terhadap orang lain berkurang.
Generasi masa kini juga perlu mengembangkan berpikir kritis untuk membedakan antara fakta dan opini. Juga pentingnya belajar untuk tidak terpaku pada kehidupan orang lain yang terlihat sempurna di media sosial.
Alihkan pada aktivitas lain yang tidak memerlukan ponsel, seperti membaca, menulis, melukis, memasak, atau kegiatan lain. Temukan aktivitas menyenangkan di luar rumah.
Dengan ini sekiranya bisa mengurangi kecanduan dan ketergantungan pada ponsel. Semoga artikel ini menambah wawasan baru dan bermanfaat untuk kamu yang baca!