SUARAONLINE – Sebagian besar orang pasti pernah mengalami Brain Fog Syndrome atau kabut otak, yaitu keadaan dimana merasa lupa sesaat untuk melakukan sesuatu atau membicarakan suatu hal. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja dan dimana saja. Lalu apa yang menyebabkan kita mengalami Brain Fog ? Yuk, simak artikel berikut!
Apa itu Brain Fog Syndrome?
Brain Fog atau kabut otak adalah kondisi dimana seseorang merasa sulit untuk berkonsentrasi dan tidak bisa fokus ketika memikirkan suatu hal. Brain Fog bukanlah sebuah penyakit, tetapi gejala dari kondisi atau penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir dan mengingat atau fungsi kognitif.
Ada beberapa gejala yang termasuk dalam Brain Fog Syndrome, seperti mudah lupa saat membicarakan suatu hal, tidak dapat berpikir jernih, konsentrasi buruk, serta sulit untuk memusatkan fokus pada suatu hal.
Apa penyebab Brain Fog Syndrome?
Seseorang yang mengalami gejala Brain Fog bisa kembali berpikir dengan normal seperti biasa setelah beberapa waktu. Namun, pada kasus tertentu, Brain Fog muncul lebih sering sehingga mengganggu aktivitas dan kehidupan penderitanya. Adapun penyebab Brain Fog sendiri sangat beragam, antara lain:
- Kurang istirahat
Kurang tidur atau istirahat, sering begadang, serta kualitas tidur yang kurang baik bisa berdampak pada fungsi otak. Akibatnya dapat memperburuk konsentrasi dan menyebabkan sulit berpikir.
Agar otak dapat bekerja secara optimal, pastikan istirahat yang cukup dan memiliki kualitas tidur yang baik setiap hari. Bila anda termasuk pribadi yang susah tidur atau mengalami insomnia, cobalah untuk menjauhi gadget saat akan tidur dan menghindari konsumsi minuman berkafein.
- Efek samping obat-obatan
Beberapa jenis obat, seperti obat penenang, antidepresan, obat antikolinergenik, dan obat tidur memiliki efek samping yang berdampak pada kinerja saraf otak dan zat kimia di otak (neurotransmitter).
- Stres dan depresi
Stres dan depresi yang timbul akibat tertekan atau karena banyaknya masalah yang dipikirkan dan ditimbun akan menyebabkan kita merasa gelisah, sedih, atau putus asa. Fungsi otak yang terganggu karena stres dapat menimbulkan keluhan sulit berpikir jernih, mudah lupa dan sulit untuk berkonsentrasi. Inilah yang menjadi alasan mengapa stres dapat menimbulkan Brain Fog.
- Perubahan hormon
Perubahan hormon, seperti ketika wanita dalam masa kehamilan atau menopause juga dapat memicu timbulnya Brain Fog. Perubahan kadar hormon progesteron dan estrogen di tubuh wanita dapat mempengaruhi memori dan fungsi otak selama beberapa saat. Sehingga bisa menjadi pelupa atau lebih rentan terkena Brain Fog.
- Kekurangan nutrisi
Kekurangan asupan nutrisi tertentu, seperti protein, zat besi, vitamin B kompleks, vitamin E, antioksidan, dan omega-3 berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan fungsi kognitif dan Brain Fog. Selain itu, reaksi alergi terhadap jenis makanan, seperti kacang dan produk olahan susu dan jenis makanan tertentu juga bisa meningkatkan risiko terkena Brain Fog.
- Kondisi medis tertentu
Ada beberapa kondisi medis atau penyakit yang dapat menimbulkan gejala Brain Fog, seperti penyakit autoimun, penuaan, kelelahan dan gangguan mental. Selain itu, penyakit lain, seperti sindrom kelelahan kronis, anemia, demensia, dan infeksi virus Covid-19, juga bisa menjadi penyebab terjadinya Brain Fog Syndrome.
Lalu bagaimana cara mengatasi Brain Fog Syndrome?
Meskipun cara mengatasi Brain Fog tergantung dari penyebabnya, pada dasarnya Brain Fog dapat diatasi dengan membuat tubuh lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidur. Namun, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi Brain Fog, di antaranya:
- Tidur yang cukup
Salah satu penyebab Brain Fog adalah kurang istirahat atau kualitas tidur yang kurang baik. Maka dari itu, penting bagi setiap individu untuk mencukupi waktu tidurnya, yaitu normalnya 8 jam sehari. Bila perlu kita juga dapat mengoptimalkan daya ingat dengan tidur siang selama 30 menit.
- Kelola stress
Pentingnya mengelola stres sebaik mungkin untuk mencegah terjadinya Brain Fog yang bisa mengganggu fungsi kognitif. Kita dapat melakukan beberapa aktivitas positif dan menyenangkan, seperti berpartisipasi dalam kegiatan sosial, meditasi, atau berbagi cerita dengan kerabat dekat.
- Rutin berolahraga
Dengan rutin berolahraga dapat mengatasi Brain Fog karena mampu melancarkan sirkulasi darah dan mengoptimalkan proses regenerasi sel saraf di dalam otak.
- konsumsi makanan bergizi
Dalam mengatasi Brain Fog Syndrome, kita disarankan untuk memperhatikan asupan nutrisi tubuh. Agar otak dapat bekerja optimal karena berperan penting dalam fungsi kognitif, maka memerlukan asupan makanan sehat dengan gizi seimbang, seperti daging, ikan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Selain itu, kita juga disarankan untuk membatasi bahkan menghindari konsumsi minuman beralkohol. Karena konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menimbulkan risiko yang membahayakan sel saraf hingga menghancurkan sel-sel di dalam otak.
Baca Juga: Bahaya Resistensi Antibiotik! Bagaimana Cara Pencegahannya?