SUARAONLINE.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, mengatakan bahwa pada Senin, 28 Oktober 2024 pukul 09.21 WIB, telah terjadinya gempa Bali di wilayah Kuta Selatan.
Sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Balai BMKG Denpasar, titik tempat gempa yang terjadi adalah di 8,99 derajat Lintang Selatan (LS) dan 114,98 derajat Bujur Timur (BT) atau 34 kilometer (km) barat daya Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Gempa tersebut terjadi di kedalaman 70 km. Getaran dirasakan hingga Denpasar.
Gempa Bali dengan magnitudo 4,4 diperkirakan tak berpotensi tsunami. Gempa Bali kali ini terjadi untuk yang kedua kalinya, karena yang pertama telah terjadi pada pukul 01.21 WIB dengan kekuatan gempa sebesar 2,5 magnitudo.
Gempa Bali pada pukul 01.21 WIB, terjadi di titik lokasi yang berdekatan, ialah berada di 9,33 LS dan 114,48 BT atau berjarak sekitar 102 km sebelah barat daya Kecamatan Kuta Selatan. Gempa dengan kekuatan 2,5 magnitudo tersebut berada di kedalaman 10 km.
Skala Modified Mercalli Intensity (MMI)
Skala Modified Mercalli Intensity atau bisa disingkat dengan MMI merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas guncangan dari suatu gempa bumi di sebuah lokasi. Skala tersebut dipergunakan untuk pertimbangan terhadap dampak yang akan didapatkan oleh sebagian orang, bangunan, dan benda.
Berikut merupakan informasi terkait MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempanya tak dirasakan oleh orang kecuali di keadaan yang luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran gempanya dapat dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan dapat jatuh dan lampu yang menggantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempanya dapat dirasakan dengan nyata didalam rumah. Goncangannya dirasakan seakan-akan kita naik di atas truk yang berjalan.
IV MMI
Pada tingkatan ini bisa dirasakan oleh orang banyak di siang hari ketika di dalam rumah. Namun untuk di luar rumah hanya beberapa orang saja yang merasakan. Biasanya ditandai dengan jendela/pintu yang bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi, gerabah pecah.
V MMI
Getaran gempanya dirasakan oleh hampir semua orang, mereka berlarian , gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng yang dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempanya dirasakan oleh semua orang. Kebanyakan dari mereka terkejut hingga berlarian keluar untuk mencari tempat yang aman. Biasanya ditandai dengan plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah pada keluar. Terdapat kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan untuk bangunan dengan konstruksi yang kurang baik dapat terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah. Dan getarannya dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Bangunan dengan konstruksi yang kuat akan mengalami kerusakan ringan. Beda halnya dengan bangunan yang konstruksinya kurang kuat, maka akan terjadi dinding-dinding akan terpisah dari kerangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah menjadi keruh.
IX MMI
Pada tahap ini akan terjadi kerusakan pada bangunan yang konstruksinya kuat, rangka rumah menjadi bengkong, keretakan banyak terjadi. Beberapa rumah akan bergeser dari pondasi awal. Pipa-pipa dalam rumah dapat putus.
X MMI
Bangunan-bangunan yang terbuat dari kayu yang kuat akan rusak, rangka rumah menjadi lepas dari pondamennya, tanah akan terbelah, rel akan melengkung, tanah longsor di sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Terdapat sedikit bangunan yang masih berdiri. Jembatan rusak, terjadinya lembah. Pipa dalam tanah tidak akan bisa terpakai sama sekali, tanah terbelah, serta rel akan melengkung.
XII MMI
Tahap ini merupakan tahap yang paling tinggi, yang mana pada tahap ini semua akan merasakan getaran gempanya. Tahap ini merupakan tahap paling ekstrim dari semua skala yang MMI yang ada, yang mana ditandai dengan semuanya hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan akan berubah menjadi gelap, dan benda-benda terlempar ke udara.
Berdasarkan hal tersebut skala MMI yang terjadi pada gempa Bali tersebut, hal ini sesuai dari laman BMKG. BMKG menyatakan, getaran dari gempa Bali ini dirasakan hingga di banyak daerah, diantaranya pada skala (MMI) III Denpasar, II Kuta, II Mataram, II Lombok Barat, II Lombok Tengah, II Lombok Timur, II Sumbawa Barat, II Sumbawa, III Kuta Selatan, II Bangli, II Tabanan, II Gianyar, dan II Jembrana.
Sampai detik ini belum ada informasi lebih lanjut terkait gempa Bali susulan. Sehingga dihimbau untuk warga agar tetap waspada terhadap terjadinya gempa Bali susulan yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Inilah Sejarah dan Isi Teksnya