SUARAONLINE – Indonesia menjadi salah satu negara yang terletak di kawasan garis khatulistiwa. Hal itu yang menjadikan Indonesia memiliki iklim tropis, dimana hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Bencana kekeringan di Indonesia diprediksi oleh BMKG akan melanda Indonesia sampai bulan September mendatang. Apa saja penyebab bencana kekeringan di Indonesia? Bagaimana cara menangani bencana kekeringan di Indonesia? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Bencana Kekeringan?
Bencana kekeringan di Indonesia diprediksi akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September nanti. Saat ini sebagian wilayah Indonesia sebanyak 19% dari zona musim sudah masuk musim kemarau.
Kekeringan sering terjadi ketika suatu wilayah telah memasuki musim kemarau atau karena curah hujan di bawah normal. Bencana kekeringan dapat terjadi secara alamiah maupun karena ulah manusia.
Apa Saja Sih Penyebab Terjadinya Bencana Kekeringan di Indonesia?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan bencana kekeringan di Indonesia, yaitu secara alamiah juga oleh ulah manusia sendiri. Menurut BPBD Semarang, kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Berikut penjelasannya:
- Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal.
- Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang.
- Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu.
- Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan ekonomi.
Sementara kekeringan antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan karena ketidakpatuhan pada aturan. Berikut beberapa kondisinya:
- Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan.
- Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber air, akibat perbuatan manusia.
Mengutip BPBD NTB, berikut beberapa faktor penyebab kekeringan dan penjelasannya:
- Curah hujan di bawah normal
Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama. Selain itu, juga dapat disebabkan karena curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada.
- Konsumsi air yang berlebihan
Kekeringan dapat disebabkan karena konsumsi air berlebih, tapi tidak diimbangi dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi air berbanding terbalik dengan sumber air, artinya bencana kekeringan dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama (terbatas).
- Vegetasi/lahan gundul
Wilayah dengan vegetasi lebat memiliki cadangan air yang lebih banyak, dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah (infiltrasi) berkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah tiba.
- Sedikit pepohonan
Ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di daerah perkotaan.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam
Kekeringan dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, maupun prasarana sumber daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab bencana kekeringan di Indonesia.
Lalu, Apa Saja Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasi Terjadinya Bencana Kekeringan?
Sementara itu, melansir laman siaga.bnpb.go.id, kekeringan bisa diatasi dengan beberapa cara, antara lain:
- Mengatasi kekeringan dengan embung
Embung atau penampung air hujan bisa menjadi cara untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Ini diperuntukan untuk menyediakan air ketika kemarau panjang. Dikatakan pula bahwa embung bisa membantu untuk mengairi tanaman yang kering, sehingga membuat tanaman tidak mati karena kekurangan air, dan bisa dimanfaatkan oleh petani yang menjadi sumber air ketika kemarau.
- Mengatasi kekeringan dengan waduk
Saat musim kemarau tiba banyak sumber air mengalami kekeringan, misalnya waduk. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengatasi kekeringan dengan mencegah waduk mengalami pendangkalan. Jika waduk mengalami pendangkalan, kapasitas air dalam waduk akan berkurang. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pengerukan waduk agar lebih dalam, sehingga waduk bisa menampung air lebih banyak.
- Mengatasi kekeringan dengan penghijauan
Penghijauan merupakan cara sederhana mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Upaya ini dapat dilakukan di daerah hulu diikuti dengan melakukan pengurangan konversi lahan. Pasalnya, konversi lahan bisa mengurangi kemampuan lahan dalam menyerap air hujan. Penghijauan juga bermanfaat untuk mengurangi sedimentasi sehingga tidak akan terjadi pendangkalan waduk.
Baca Juga: 5 Manfaat Clean Eating bagi Kesehatan