SUARAONLINE.COM – Panic Attack atau biasa disebut dengan serangan panik adalah munculnya rasa ketakutan dan gelisah secara berlebihan. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan detak jantung yang berdetak lebih cepat, pusing, dan lain sebagainya. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja tidak mengenal waktu dan muncul secara tiba-tiba. Banyak orang yang sering mengalami kondisi tersebut, kenali lebih dalam gejala dan penyebab panic attack agar tidak salah diagnosa!
Gejala Panic Attack
Panic attack bisa terjadi kapan saja dan secara tiba-tiba, hal tersebut biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut :
- Gelisah dan selalu berfikiran tentang kemungkinan terburuk
- Takut secara tiba-tiba tanpa suatu penyebab yang jelas
- Gemetar
- Menggigil
- Sesak napas
- Jantung berdebar lebih cepat
- Mual
- Otot tegang
- Telinga berdengung
- Pusing atau sakit kepala
- Kesemutan
- Rasa ingin BAB atau BAK
- Kram perut
Kondisi ini biasanya terjadi selama 5-20 menit, namun tidak sedikit orang yang bisa mengalami serangan panik ini dengan waktu yang lama. Hal tersebut tergantung dari seberapa parah kondisi yang terjadi. Gejala yang terjadi biasanya ada penyebabnya, apa saja penyebab seseorang mengalami panic attack?
Penyebab Panic Attack
Serangan panik ini terjadi karena otak memberikan perintah kepada sistem saraf untuk merespon hal tersebut dengan melawan sehingga tubuh menghasilkan zat kimia, yaitu adrenalin yang memicu detak jantung meningkat, napas menjadi sedikit sulit, dan aliran darah ke otot. Tidak ada kepastian terkait penyebab utama terjadinya kondisi ini, namun kondisi ini bisa terjadi karena beberapa penyebab berikut :
- Stress berlebih, ketika seseorang mengalami stress berlebih dan berlangsung terus menerus
- Memiliki trauma atau pengalaman buruk dan bisa mendistraksi pikiran
- Sulit mengendalikan amarah dan emosi sehingga sering mengalami stress
- Perubahan suasana secara tiba-tiba
- Faktor genetik
- Konsumsi kafein berlebih
- Terlalu lelah
- Masalah kehidupan yang berat
Itu dia beberapa gejala dan penyebab panic attack yang wajib kamu ketahui, tapi perlu diingat bahwa jangan terlalu mudah self diagnosis sehingga menyebabkan panik yang berlebih dan memperparah keadaan dan kondisi tubuh.
Baca Juga : Mengenal Gejala dan Jenis Gangguan Kepribadian Narsistik